DENPASAR - Ketua DPRD Bali Dewa Made Mahayadnya di hadapan seribuan sopir pariwisata konvensional berjanji akan menyampaikan langsung keluhan pengemudi kepada Kapolda Bali.
“Tadi keluhannya soal polisi yang berjaga di sudut jalan, kangen sama polisi katanya, saya berjanji akan koordinasi dan bersurat ke Kapolda Bali,” kata dia di Denpasar, Senin, 6 Januari.
Diketahui, massa aksi dari Forum Perjuangan Driver Pariwisata Bali mendatangi DPRD Bali untuk menyampaikan enam tuntutan berkaitan dengan keberadaan taksi online.
Dalam diskusi antara massa aksi dengan dewan juga dibahas kondisi di lapangan ketika taksi online kerap mengambil penumpang sembarangan, bahkan di tengah kondisi kemacetan mereka menepi ke bahu jalan untuk mengangkut dan menurunkan penumpang.
Para sopir konvensional mengeluhkan kondisi ini, sehingga DPRD Bali yang mendengar langsung merasa sepakat untuk menegakkan aturan, termasuk meminta Pemprov Bali membuat layanan pengaduan agar ketika angkutan sewa khusus berulah dapat segera dilaporkan.
Bila dewan telah meneruskan aspirasi ini ke kepolisian dan aparat masih enggan membantu menyelesaikan persoalan lalu lintas, maka bisa dilaporkan.
“Besok, melalui call center difoto, apakah polisinya sudah ada di jalan, kalau belum kami menggantikan di jalan,” ujar Dewa Mahayadnya.
Keluhan soal masalah lalu lintas ini disinggung pertama kali oleh salah satu anggota forum sopir pariwisata konvensional bernama Wayan Widiasa.
Ia merasa rindu dengan kehadiran polisi lalu lintas yang dulu rutin berjaga di sudut jalan, memberhentikan pelanggar dan meminta surat-surat.
“Pertama sistem online terlalu banyak, yang kedua anggota polisi tidak pernah berjaga 21 tahun di kawasan pariwisata. Tumben, sekarang tidak ada polisi berjaga jeg macet, macet, yang dulu saya nyetir disetop pernah, hari ini kemana bapak-bapak itu, saya kangen disetop, ditanya mana izin pariwisatanya, SIM-nya,” ujar Widiasa dikutip ANTARA.
Selain itu, Widiasa juga curhat soal temuan di bandara, di mana turis asing menjadi pemandu dan sopir yang menjemput turis lainnya.
BACA JUGA:
Sopir pariwisata konvensional lainnya mengeluh soal sopir taksi online yang tak memiliki tempat tinggal dengan tidur dan mandi di retail atau SPBU, mereka kerap parkir liar di tanah kosong bahkan tak sedikit dari taksi online memalsukan plat nomor polisi mereka dan mengelabuhi pelanggan.
Merespons aduan ini, Kabag Ops Polresta Denpasar I Ketut Tomiyasa yang hadir pada aksi menyampaikan menerima ucapan masyarakat dan akan meneruskan ke pimpinan di Polda Bali.
“Kami sebagai aparat negara kepolisian di Polda Bali sangat berterima kasih, karena itu sebagai saran masukan yang positif untuk kinerja kepolisian, pasti dan tentu kami menerima dan itu saran masukan yang harus kami respons tindaklanjuti,” ujarnya.