JAKARTA - Tiga warga Israel tewas dan beberapa lainnya terluka dalam serangan penembakan terhadap mobil dan bus di dekat kota Kedumim di Tepi Barat yang diduduki Israel.
Radio Tentara Israel mengatakan militer memberlakukan penjagaan di seluruh desa di wilayah tersebut untuk mencari para tersangka, yang diyakini melarikan diri ke desa terdekat di Palestina.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjanji akan membawa para pelaku dan siapa saja yang membantu mereka ke pengadilan.
"Tidak ada yang akan selamat," tulisnya di X dilansir Reuters, Senin, 6 Januari.
Belum ada komentar langsung dari otoritas Palestina di Tepi Barat. Hamas, kelompok militan yang menguasai Jalur Gaza dan hadir di Tepi Barat, memuji serangan tersebut sebagai "respons heroik terhadap kejahatan pendudukan yang terus berlanjut (termasuk) perang genosida di Gaza”.
Tapi Hamas tidak mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Kekerasan di Tepi Barat telah meningkat, dengan ratusan warga Palestina dan puluhan warga Israel terbunuh sejak serangan militan Hamas pada 7 Oktober 2023 di Israel selatan yang memicu perang di Gaza.
BACA JUGA:
Menteri Pertahanan Israel Israel Katz mengatakan dia telah menginstruksikan militer untuk "bertindak tegas" dalam menanggapi serangan tersebut, dan mengatakan siapa pun yang mengikuti jejak Hamas di Gaza "akan membayar harga yang mahal".
Menteri Keuangan sayap kanan Israel Bezalel Smotrich menyerukan pertemuan kabinet yang mendesak.
Layanan ambulans nasional Israel Magen David Adom (MDA) mengatakan dua wanita berusia 60-an dan seorang pria berusia sekitar 40 tahun dinyatakan tewas di tempat kejadian. Sementara tujuh penumpang terluka, termasuk seorang sopir bus pria berusia 63 tahun yang berada dalam kondisi serius.
Ratusan ribu warga Israel telah menetap di Tepi Barat sejak Israel merebut wilayah tersebut dalam perang tahun 1967. Sebagian besar negara menganggap permukiman tersebut ilegal, meskipun Israel membantah hal ini, dengan alasan adanya hubungan historis dan alkitabiah dengan wilayah tersebut.