JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin berharap Presiden Joko Widodo dapat menunjuk sosok yang berani dan matang dalam menjalani agenda pemerintahan ditengah tantangan global. Menyusul reshuffle kabinet bakal dilakukan dalam hitungan hari ke depan.
"Situasi saat ini membutuhkan sosok inovatif dan berani. Dan tak kalah penting, memiliki kemampuan terukur sebagai jembatan politik. Saya yakin Presiden cermat," uja Azis, Kamis, 15 April.
Menurut Azis, masyarakat tidak akan mempersoalkan latar belakang menteri yang dipilih Presiden. Baik dari partai politik, birokrasi atau profesional. Yang terpenting sesuai dengan apa yang diharapkan.
Terlebih, lanjut politikus Golkar itu, presiden menginginkan pembenahan iklim investasi ditengah maupun pasca pandemi COVID-19. Karenanya, negara berupaya mereformasi struktural dan membutuhkan pengesahan Undang-undang Cipta Kerja.
Pasalnya, kata Azis, UU Cipta Kerja memberikan keleluasaan bagi siapa pun untuk mengembangkan kemandirian, mempermudah izin usaha, hingga memberikan kepastian hukum sampai memberikan insentif.
"Regulasi telah menguatkan, tinggal kerja keras kita merealisasikan tujuan," katanya.
BACA JUGA:
Selain itu, kata Azis, Presiden juga menginginkan kematangan semua aspek dalam mempersiapkan peta jalan (road map) untuk mengimplementasikan Making Indonesia 4.0. Diharapkan ada upaya mendorong ruang investasi yang lebih besar pasca UU Cipta Kerja disahkan.
Disamping itu, tambah Azis, Presiden harus pula memprioritaskan penyiapan dan penguatan SDM sebagai kebutuhan era industri 4.0 dan bonus demografi.
"Publik sudah bicara soal big data, artificial intelligence, internet of things. Ini mendukung kemandirian individu dalam kerangka negara yang lebih maju," tandasnya.