Bagikan:

JAKARTA - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Setyo Budiyanto mengatakan pencarian eks caleg PDI Perjuangan (PDIP) Harun Masiku yang masih buron ibarat utang. Pihaknya ingin agar penangkapan bisa segera dilakukan.

Hal ini disampaikan Setyo usai serah terima jabatan (sertijab) Pimpinan dan Dewan Pengawas KPK dari periode 2019-2024 ke 2024-2029 pada hari ini, Jumat, 20 Desember.

“Saya yakin semua orang yang menjadi pimpinan, deputi, direktur punya keinginan besar untuk menuntaskan perkara ini,” kata Setyo kepada wartawan di gedung Merah Putih KPK, Kuningan Persada, Jakarta Selatan.

Setyo memastikan pencarian Harun Masiku bakal jadi perhatiannya. Apalagi, dia mencermati kondisi kekinian termasuk sejumlah aksi demonstrasi di kantor komisi antirasuah yang menuntut kasus suap pergantian antar waktu (PAW) DPR RI itu segera dituntaskan.

“Masalah HM, demo banyak pasti akan kami respons. Kami akan melihat perkembangan sudah sejauh mana, kerjasama penyelidikan dan lain-lain ini utang yang memang sudah cukup lama, cukup panjang,” tegas mantan Direktur Penyidikan KPK tersebut.

Diberitakan sebelumnya, Harun Masiku jadi buronan sejak 2020 atau sudah selama empat tahun. Keberadaannya tak diketahui setelah KPK gagal menangkapnya dalam operasi tangkap tangan (OTT) karena menyuap eks Komisioner KPU Wahyu Setiawan.

KPK saat ini sudah memperbarui daftar pencarian orang (DPO) atas nama Harun Masiku. Berkas itu ditandatangani Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron pada 5 Desember 2024 dan teregister dengan nomor: R/ 5739 /DIK.01.02/01-23/12/2024.

“Untuk ditangkap dan diserahkan ke Kantor Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia Jalan Kuningan Persada Kav.4 Setiabudi Jakarta Selatan. Telepon 021-25578300,” demikian tertulis dalam berkas DPO tersebut yang dikutip pada Jumat, 6 Desember.

Disebutkan Harun beralamat di Jalan Limo Komplek Aneka Tambang IV/8 RT 8 RW 2, Grogol Utara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Bekas caleg itu ditulis mempunyai tinggi badan 172 cm dengan rambut hitam dan kulit berwarna sawo matang.

Harun juga ditulis mempunyai ciri khusus berkacamata, kurus, memiliki suara sengau. Selain itu, dia juga berbicara dalam logat Toraja atau Bugis.