JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin mengusulkan adanya jabatan wakil menteri, usai disetujuinya peleburan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dengan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) menjadi Kemendikbud Riset. Menurutnya, penambahan jabatan wamen diperlukan apabila penggabungan membebankan Kemendikbud.
“Ya kalau beban berat kan nanti bisa dipilih dan dibantu dengan wamen. Tidak ada pekerjaan yang berat kalau orangnya itu passion-nya memang di situ dan harus orang yang tepat. Passion-nya ada kurang lagi bantu wamen,” ujar Azis di Kompleks Parlemen, Selasa, 13 April.
BACA JUGA:
Kendati demikian, kata Azis, usulan jabatan wamen Kemendikbud, merupakan hak prerogatif Presiden Joko Widodo (Jokowi), termasuk juga penunjukkan menteri di pos baru, yakni Kementerian Investasi.
“Itu kewenangannya ada di presiden. Parlemen akan support nanti, pengawasannya akan dilakukan Parlemen di dalam rapat-rapat kerja komisi 1 sampai 11,” kata politikus Golkar itu.
Terpenting, kata Azis, peleburan kementerian tersebut harus efektif dalam peningkatan indeks pembangunan manusia yang diperlukan adalah riset dan prestasi. Sebab menurutnya, indeks pembangunan manusia tidak akan meningkat jika riset dan developmentnya tidak berjalan, dan yang mengelola tidak fokus.
“Dalam sisi development, semua negara dan instansi itu harus memperkuat riset. Jadi sudah tepat bagi bapak presiden membuat badan riset dan investasi negara ini untuk dijadikan satu dengan Mendikbud. Apalagi dulu kan pernah jadi satu, kemudian di pisah, dijadikan satu lagi. Kenapa? Karena fokus pemerintah sekarang bagaimana meningkatkan indeks pembangunan manusia,” tandas pimpinan DPR RI Koordinator bidang Poltiik dan Keamanan (Korpolkam) itu.