Bagikan:

JAKARTA - Peristiwa kebakaran yang melanda permukiman padat penduduk di Jalan Kemayoran Gempol, RW 05, Kelurahan Kebon Kosong, Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat, menyisakan berbagai cerita.

Seorang wanita berinisial MA (55) menceritakan detik-detik kobaran api membakar 200 rumah warga yang berada tepat di depan rumahnya sekitar jarak 3 meter.

"Kemarin saat api sudah membakar bagian atas rumah yang berada di depan rumah saya, posisi saya juga masih di lantai atas," kata MA kepada VOI, Kamis, 12 Desember.

Kemudian MA diteriaki oleh petugas pemadam untuk segera turun meninggalkan rumah miliknya.

Dari pengakuan MA kepada VOI, dirinya masih berada di rumah saat api berkobar karena untuk menyelamatkan unggas peliharaan putranya.

"Mau nyelamatin burung dara 1 pasang punya anak. Soalnya baru beli dia, kasihan, burungnya juga masih di dalam keranjang," ujar MA.

Meski kobaran api sudah membakar rumah tetangga yang berasa tepat didepan rumahnya, MA mengaku tidak takut demi menyelamatkan unggas peliharaan anaknya tersebut.

"Akhirnya disuruh turun sama petugas. Burung daranya saya ambil dan langsung turun," ucapnya.

MA yang tinggal di RT 09/05 dengan posisi rumah di dalam gang tersebut, rumah miliknya juga nyaris terbakar.

Namun berkat datangnya mobil pemadam yang melakukan blokade kobaran api dengan menyiramkan air di atap rumah miliknya, api berhasil diblok. Padahal, pohon yang berada di atap rumahnya sudah terbakar.

"Kalau ranting pohonnya jatuh aja, bisa terbakar rumah saya. Soalnya diatas banyak karpet-karpet. Tapi alhamdulilah, setelah disiram pemadam atap rumah saya sederetan dengan tetangga, api tidak menyeberang kesini," katanya.

Seperti diketahui, kobaran api membakar 200 rumah semi permanen yang berada di RT 02 hingga 09 di RW 05 Kelurahan Kebon Kosong, Kemayoran. Sebanyak 600 KK yang terdiri dari 1.800 jiwa hangus terbakar pada Selasa, 10 Desember, siang.