JAKARTA - Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) mengatakan pada Hari Rabu, keluarga-keluarga di Jalur Gaza menghadapi kondisi yang mengerikan karena pengungsian yang berulang, menegaskan kembali "kebutuhan mendesak untuk gencatan senjata segera."
"Di Deir al-Balah di pusat Jalur Gaza, dan di seluruh Jalur Gaza, keluarga-keluarga terus menghadapi kondisi yang mengerikan," kata badan PBB itu dalam unggahan di media sosial X, dikutip dari WAFA 5 Desember.
Dijelaskan, keluarga-keluarga ini terus mengungsi karena penembakan yang sedang berlangsung, terus mencari perlindungan di sekolah-sekolah UNRWA yang penuh sesak dan tenda-tenda sementara, berjuang untuk untuk mengakses kebutuhan dasar.
"Kebutuhan mendesak untuk gencatan senjata segera di Jalur Gaza, dan memastikan akses tanpa hambatan ke bantuan kemanusiaan yang memenuhi kebutuhan yang terus meningkat," seru UNRWA.
Diketahui, agresi yang dilancarkan oleh pendudukan sejak 7 Oktober 2023 telah memaksa sekitar dua juta warga Jalur Gaza, yang jumlahnya sekitar 2,3 juta warga Palestina, mengungsi dalam kondisi tragis dengan kekurangan makanan, air serta obat-obatan yang disengaja dan parah.
BACA JUGA:
Kelaparan telah menyebar di sebagian besar wilayah Jalur Gaza sebagai akibat dari agresi yang sedang berlangsung, terutama di utara, menyusul genosida dan kelaparan yang terus-menerus untuk memaksa warga bermigrasi ke selatan.
Sementara itu, otoritas kesehatan Gaza mengonfirmasi pada Hari Rabu, jumlah korban tewas Palestina sejak konflik terbaru pecah tahun lalu telah mencapai 44,532 jiwa, serta 105,538 korban luka-luka.