JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) bersama Komisi II DPR RI sepakat menjadwalkan Pilkada ulang di wilayah yang dimenangkan kotak kosong pada Rabu, 27 Agustus 2025.
Kesepakatan tersebut diambil dalam rapat dengar pendapat (RDP) KPU RI bersama Bawaslu, DKPP, Kemendagri dan Komisi II DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 4 Desember.
"Kita sudah melakukan konsultasi dalam bentuk RDP dengan Komisi II membahas tentang rancangan PKPU, tahapan bagi daerah yang kolam kosong atau kotak kosong memenangkan pilkada sambil menunggu secara resmi. Nanti hasilnya kalau sudah selesai maka kita akan siapkan kalau ada kolam kosong yang menang kita akan selenggarakan pilkada dengan dua opsi yang kita simulasikan yaitu antara bulan Agustus dan September," ujar Ketua KPU RI Afifuddin di depan ruang rapat Komisi III DPR di Gedung Nusantara.
"Kita sampaikan kalau Agustus, itu 27 Agustus hari Rabu, kalau untuk September di 24 September itu hari Rabu juga, dan tadi disepakati untuk diselenggarakan di bulan Agustus," sambungnya.
Afif menjelaskan, pertimbangan disepakatinya pilkada ulang pada Rabu, 27 Agustus 2025 dengan mempertimbangkan waktu yang lebih cepat lebih baik. Waktu tersebut, kata dia, juga dianggap tidak terlalu jauh dari Pilkada Serentak yang baru saja dilakukan pada 27 November lalu.
"Jadi ini yang sudah kita konsultasikan, untuk selanjutnya kami akan bahas detail pelaksanaan dan tahapan lanjutannya setelah rapat-rapat ini," kata Afif.
BACA JUGA:
Afif mengatakan, pihaknya masih mengikuti rekapitulasi perhitungan suara di kabupaten/kota hingga 6 Desember dan 9 Desember di setiap tingkatan.
Sejauh ini, menurut Afif, ada dua kotak kosong yang menang yakni di Pilbup Bangka dan Pilwakot Pangkalpinang. Jika hasil resmi sama dengan quick count, maka KPU akan memulai tahapan pilkada ulang pada Februari mendatang.
"Yang kotak kosong kemarin kan 37 ya satu gubernur, satu daerah provinsi kemudian lainnya kabupaten/kota. Informasinya ada dua yang kotak kosong menang, kalau nggak salah Pangkalpinang ya dan juga Kabupaten Bangka," ungkap Afif.
"Kita akan tunggu yang resminya tapi kami sebagai penyelenggara harus menyiapkan skenario. Kalau menang itu terjadi tahapannya harus segera kita siapkan karena kita akan mulai tahapannya sekitar bulan Februari kalau nggak salah," pungkasnya.