JAKARTA - Pemerintah Thailand mengumumkan jumlah korban tewas akibat banjir melanda negaranya bertambah menjadi 25 orang.
Badan Penanggulangan Bencana Thailand mengatakan, banjir sejak 22 November telah merendam lebih dari 660.000 rumah di wilayah selatan Thailand per Selasa 3 November.
Suwas Bin-Uma, seorang pemilik peternakan ayam di provinsi Songkhla, mengatakan kepada jurnalis PBS bahwa banjir telah menyapu bersih seluruh kawanan ayamnya yang berjumlah lebih dari 10.000 ekor.
“Saya telah kehilangan sedikitnya tiga juta baht (87.000 dolar AS),” katanya, dikutip dari AFP, Selasa 3 Desember.
Departemen Hubungan Masyarakat Thailand menyebutkan, lebih dari 22.000 orang terpaksa mengungsi akibat banjir merendam rumah mereka di Provinsi Pattani, Narathiwat, Songkhla, dan Yala.
Rekaman di media sosial menunjukkan penduduk di provinsi Songkhla menumpuk karung pasir di depan rumah mereka pada hari Senin 2 Desember dalam upaya untuk membendung luapan air banjir.
BACA JUGA:
Kepala sebuah desa di provinsi Yala, Abdullah Abu, mengatakan kepada media lokal Channel 7 bahwa banjir di daerahnya telah mencapai ketinggian tujuh meter.
Dia bilang, Tim SAR memberikan bantuan satu kali makanan dalam sehari.
Di Malaysia, wilayah Kelantan juga terendam banjir. Rumah-rumah dikelilingi genangan dan penduduk menyendok air keluar dari rumah mereka.
Pejabat penanggulangan bencana Malaysia mengatakan pada Selasa ini, bahwa lebih dari 94.000 orang belum kembali ke rumah mereka setelah dievakuasi karena banjir, dengan lima orang dilaporkan meninggal.