Bagikan:

JAKARTA - Perdana Menteri Palestina Mohammad Mustafa mengatakan pada Hari Senin, Gaza telah menjadi sasaran perang genosida yang sedang berlangsung selama lebih dari 14 bulan, penghancuran sistematis dan menyeluruh terhadap lebih dari 80 persen infrastruktur terus berlanjut, khususnya rumah sakit, sekolah, jaringan air dan pembuangan limbah, bersamaan dengan penyebaran epidemi dan penyakit, serta terputusnya pasokan listrik, air, dan bahan bakar.

Berbicara dalam Konferensi Kairo untuk Memperkuat Respons Kemanusiaan di Gaza, PM Mustafa mengemukakan, apa yang terjadi di wilayah kantong Palestina itu "merupakan kejahatan perang yang lengkap, dan kegagalan kemanusiaan serta prinsip-prinsip hukum internasional, yang menuntut tindakan yang mendesak dan segera."

"Gaza menghadapi krisis kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Ini adalah daerah yang dilanda bencana yang menderita kelaparan dan kehancuran, dengan Israel, Kekuatan pendudukan, menggunakan kelaparan sebagai senjata perang," jelasnya, dilansir dari WAFA 3 Desember.

"Apa yang kita saksikan di Gaza adalah kelaparan yang disengaja dan sistematis dalam skala luas, bukan karena kurangnya bantuan, tetapi karena halangan dan hambatannya terhadap kerja organisasi dan tim kemanusiaan," jelas PM Mustafa di Kairo, Mesir.

Lebih jauh dijelaskannya, konferensi tersebut memberikan kesempatan untuk menegaskan kembali penolakan kami terhadap pendudukan Gaza yang terus berlanjut, penutupan penyeberangannya yang terus berlangsung, pengurangan geografis atau demografis apa pun di Gaza, atau tanah dan wilayah Negara Palestina mana pun.

Dalam kesempatan tersebut Ia juga menyerukan penerapan segera resolusi PBB, khususnya Resolusi Dewan Keamanan 2735, untuk menghentikan agresi dan memastikan pengiriman bantuan segera dan mendesak kepada rakyat Palestina, membuka jalan bagi pemulihan layanan dasar seperti perawatan kesehatan dan pendidikan serta dimulainya proses pemulihan, yang mengarah pada rekonstruksi, pembangunan, dan pemulihan Gaza sebagai bagian integral dari Negara Palestina dengan dukungan dari masyarakat internasional.

Terpisah, otoritas kesehatan Gaza kemarin mengonfirmasi, jumlah korban tewas Palestina akibat serangan Israel sejak 7 Oktober 2023 telah meningkat menjadi 44.466 korban, sementara korban luka-luka mencapai 105.358 orang, mayoritas korban adalah perempuan dan anak-anak.