Bagikan:

JAKARTA - Hizbullah akan tetap aktif setelah perangnya dengan Israel berakhir bila kesepakatan tercapai.

Hizbullah juga membantu pengungsi Lebanon kembali ke desa mereka dan membangun kembali daerah yang hancur akibat serangan Israel, kata pejabat senior Hizbullah dan anggota parlemen Hassan Fadlallah pada Selasa, 26 November

Fadlallah mengatakan kepada Reuters, Lebanon sedang menghadapi saat-saat yang berbahaya dan sensitif sebelum pengumuman gencatan senjata, mengingat serangan intensif angkatan udara Israel pada Selasa sore di Beirut dan pinggiran selatannya.

Dilaporkan sepuluh serangan Israel secara bersamaan menghantam pinggiran selatan Beirut, Lebanon, Selasa, 26 November. Juru bicara militer Israel mengatakan angkatan udara melakukan serangan luas terhadap sasaran Hizbullah di sana.

Dilansir CNN, peristiwa ini merupakan serangan serentak terbesar di pinggiran selatan Beirut sejauh ini.

Serangan terjadi setelah militer Israel mengeluarkan perintah evakuasi di 20 lokasi di wilayah tersebut.

Peringatan tersebut dibagikan pada Selasa, 26 November melalui akun media sosial berbahasa Arab Pasukan Pertahanan Israel (IDF), termasuk akun X juru bicara IDF berbahasa Arab, Avichay Adraee.

Menurut Adraee, bangunan yang menjadi sasaran terletak di wilayah Al-Hadath, Haret Hreik dan Burj Al-Barajneh – wilayah yang dikenal sebagai benteng kelompok militan Hizbullah.

IDF menyatakan serangan tersebut ditujukan pada bangunan yang dikatakan digunakan oleh Hizbullah.

Warga didesak untuk mengungsi dan menjaga jarak setidaknya 500 meter dari bangunan tertentu yang diidentifikasi dan dipetakan dalam peringatan tersebut.