Bagikan:

JAKARTA - Ukraina menyerang Rusia dengan rudal ATACMS produksi Amerika Serikat (AS) sebanyak dua kali selama tiga hari terakhir. Rusia sedang mempersiapkan tindakan pembalasan.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan kedua serangan tersebut menargetkan posisi pasukan Rusia di wilayah Kursk. Serangan pertama terjadi pada 23 November, dan dua dari lima rudal yang diluncurkan ke sistem pertahanan udara S-400 Rusia mencapai sasaran, sehingga merusak sistem radarnya.

Dalam serangan kedua, pada 25 November, delapan rudal ditujukan ke bandara Kursk-Vostochny, yang juga menjadi lokasi pangkalan udara militer.

Satu rudal mencapai sasaran, melukai dua tentara, kata Kemenhan Rusia.

“Kementerian mengendalikan situasi dan tindakan pembalasan sedang dipersiapkan," katanya dilansir Reuters, Selasa, 26 November.

Diberitakan sebelumnya, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menyebut serangan Ukraina ke wilayah Bryansk di Rusia  menggunakan rudal ATACMS yang dipasok Amerika Serikat (AS). Penggunaan rudal ATACMS merupakan sinyal jelas Barat ingin meningkatkan konflik di Ukraina.

“Fakta bahwa ATACMS digunakan berulang kali di wilayah Bryansk dalam semalam, tentu saja, merupakan sinyal bahwa mereka menginginkan eskalasi,” kata Lavrov, yang berbicara di Rio de Janeiro, kepada wartawan dilansir Reuters, Selasa, 19 November.

“Tanpa Amerika, mustahil menggunakan rudal berteknologi tinggi ini, seperti yang berulang kali dikatakan Putin,” kata Lavrov.

Rusia menyebut Ukraina menembakkan enam rudal ATACMS buatan AS ke wilayah barat Bryansk.