3 Kebijakan 'Lucu' Anies Baswedan Sebelum Tugu Sepeda: Ada Bambu Getah Getih Hingga Jaring Kali Item
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. (Foto: Humas Pemprov DKI Jakarta)

Bagikan:

JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta berencana membangun tugu atau prasasti bertema penggunaan sepeda di Jalan Jenderal Sudirman. Pembangunan yang menyedot anggaran hingga Rp800 juta ini menuai kritik.

Salah satunya datang dari Anggota Komisi B DPRD DKI Gilbert Simanjuntak. Dia mengaku heran atas pembangunan prasasti atau tugu sepeda di Sudirman. Sejatinya, prasasti dibangun untuk menghormati seseorang atau peristiwa legendaris.

"Apa yang legendaris dari sepeda? Saya melihat pemprov DKI tidak mengerti bahwa ada skala prioritas dalam pengeluaran dan kebijakan. Akan rusak sebuah kota kalau dipimpin dengan cara-cara seperti ini, karena kepentingan sekelompok, lalu dibuat tugu di jalan utama," ungkap Gilbert. 

Sebagai orang nomor satu di DKI Jakarta, beberapa kebijakan Anies Baswedan juga mengundang kontroversial. Salah satunya soal cat genteng warna-warni di rumah warga sekitar flyover Tapal Kuda, Lenteng Agung.

Pengamat sekaligus aktivis media sosial Denny Siregar menyebut Anies sebagai Gubernur lucu menyusul kebijakannya yang kontroversial. "Bukan Anies Baswedan kalau enggak aneh kebijakan-kebijakannya. Ada aja yang bikin kita tertawa, bukan karena orangnya lucu, tapi karena kebijakannya itu lho yang enggak masuk akal," kata Denny dilansir VOI dari akun YouTube CokroTV, Kamis, 21 Januari.

Lantas apa saja kebijakan kontroversial Anies Baswedan? 

1.  Bambu Getah Getih

Instalasi bambu getah getih menelan anggaran sekitar Rp500 juta dan disusun dari 1.500 bambu. Instalasi ini dibuat menyambut Hari Kemerdekaan RI dan Asian Games 2018 lalu.

Bahan dasar bambu diperoleh dari Garut, Tasikmalaya, dan Sumedang. Belum setahun instalasi berdiri, pada Rabu malam 17 Juli 2019 lalu, Getah Getih akhirnya dibongkar. Alasan pembongkaran karena kondisinya mulai rapuh. 

2. Penutupan Kali Item 

Pemerintah DKI menggunakan jaring hitam sepanjang 700 meter untuk menutupi Kali Item yang berada di belakang Wisma Atlet Kemayoran di Jakarta Pusat. Tujuannya untuk mengurangi bau tak sedap yang bisa mengganggu delegasi peserta Asian Games 2018.

"Salah satu caranya adalah dengan mengurangi proses penguapan dari sungai itu, penguapannya adalah dengan diberikan kain penutup, sehingga tidak terjadi proses evaporasi," kata Anies dilansir Antara, 7 Juli 2018 lalu. Anggaran dalam penutupan Kali Item sebesar Rp580 juta. 

3.Cat Genteng Warna Warni 

Proyek cat genteng warna-warni  dilakukan di rumah warga sekitar flyover Tapal Kuda, Lenteng Agung. Pengecatan atap rumah warga dilakukan sejak 2 Desember 2020 dan menyasar hingga 218 rumah warga.