Sindir Beautifikasi Flyover Tapal Kuda, Denny Siregar: Bukan Anies Kalau <i>enggak</i> Aneh, <i>bikin</i> Tertawa
Kawasan flyover Lenteng Agung, Jaksel (ANTARA)

Bagikan:

JAKARTA - Pengamat sekaligus aktivis media sosial Denny Siregar, kembali menyoroti kebijakan yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Kali ini terkait proyek cat genteng warna-warni di rumah warga sekitar flyover Tapal Kuda, Lenteng Agung. 

Menurut Denny, kebijakan aneh orang nomor 1 di DKI Jakarta itu bukan yang pertama. Masih ingat dengan penutupan Kali Item menggunakan jaring atau pembangungan patung bambu getah getih? Proyek minim manfaat tersebut, menurut Denny, hanya buang-buang anggaran tanpa memberikan manfaat kepada warga ibu kota. 

"Bukan Anies Baswedan kalau enggak aneh kebijakan-kebijakannya. Ada aja yang bikin kita tertawa, bukan karena orangnya lucu, tapi karena kebijakannya itu lho yang enggak masuk akal," kata Denny dilansir VOI dari akun YouTube CokroTV, Kamis, 21 Januari. 

Menutup Kali Item dengan jaring guna menghalau aroma tak sedap menyedot anggaran DKI sebesar Rp580 juta. Hasilnya tetap nihil karena bau menyengat dari Kali Item tetap ada. Kemudian patung bambu getah getih dengan biaya total Rp550 juta. Belum sampai setahun patung itu dibongkar karena sudah lapuk. 

"Ya wajarlah patung bambu kena hujan, kena panas pasti lapuk. Yang bikin ketawa itu masa gitu aja nggak tahu masa harus hilang uang Rp550 juta hanya supaya tahu kalau bambu itu akan lapuk kalau ditaruh di luar?" sindir Denny

Cat genteng warna warni di  rumah warga Lenteng Agung jauh lebih lucu lagi. Meski belum tahu persis berapa anggaran yang digelontorkan DKI Jakarta, kebijakan ini dinilai tidak berguna. 

"Masalahnya apa sih, gunanya genteng warga di cat seperti itu supaya cantik? Supaya dikagumi orang? Supaya dipuja-puji?" terang Dennny. 

Menurut Denny, Anies seharusnya berpikir soal ekonomi Jakarta yang anjlok sampai minus 8,2 persen selama pandemi ini. Belum lagi data BPS yang menobatkan DKI sebagai provinsi dengan tingkat pengangguran tertinggi di Indonesia. 

"Masyarakat kecil banyak yang menganggur dan lapar, lalu bagaimana mereka bisa menikmati genteng warna-warni yang lu bangga-banggakan itu, apa orang itu bisa dikasih makan genteng berwarna atau cuma dihibur dengan kata-kata bagus, harusnya kalian bangga punya gubernur yang bisa ngechat gentengnya," 

"Kalau cuma nge-cat genteng warna-warni nggak usah jadi gubernur DKI Nis," sindir Denny. 

Diberitakan sebelumnya, program beautifikasi kawasan flyover tapal kuda Lenteng Agung, Jakarta Selatan rampung dikerjakan. Pengecatan atap rumah warga dilakukan sejak 2 Desember 2020 lalu. 

Lurah Lenteng Agung, Bayu Pasca Sungkono mengatakan, total ada 218 rumah warga di wilayah RW, 01,02,03 dan 05 yang atapnya sudah dipercantik dengan cat warna-warni. Saat ini, pihaknya menunggu evaluasi dari Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) terkait hasil gambar apakah masih perlu penyempurnaan atau tidak.

"Pengecatan 218 atap rumah warga sudah tuntas 100 persen," kata Bayu dikutip dari siaran pers PPID DKI Jakarta, Selasa, 12 Januari. 

Bayu mengatakan proses pengecatan atap rumah warga ini melibatkan 30 petugas PPSU bekerjasama dengan komunitas mural DKJ sebagai konsultan dan advokasi pengarah visual<' 

"Dengan selesainya pengecatan, kawasan ini sekarang tampak cantik dan indah dilihat dari flyover Lenteng Agung," katanya.