JAKARTA - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo akan melakukan koordinasi dengan Kementerian Perhubungan dan Pemprov DKI Jakarta terkait rencana pembongkaran jalur sepeda permanen di ruas Jalan Sudirman-Thamrin.
Sebelum pembongkaran, Kapolri Sigit memastikan pihaknya akan melakukan studi banding, ideal pengaturan rute sepeda baik untuk keperluan kerja atau berolahraga.
Pegiat Media Sosial Denny Siregar turut mengomentari rencana Kapolri Sigit ini. Bagaimana tidak, proyek pembangunan jalur sepeda di masa pemerintahan Anies Baswedan ini menghabiskan anggaran sekitar Rp28 miliar.
"28 miliar rupiah, men.. Akhirnya harus dibongkar. Bahagia warganya, kaya kontraktornya," sindir Denny lewat cuitan Twitter-nya, @Dennysiregar7, Rabu, 16 Juni.
Tak berhenti di jalur sepeda permanen, Denny juga mengkritik beberapa 'proyek' Anies Baswedan yang nasibnya dibongkar juga. Sebut saja jaring penghalang bau di Kali Item.
"Jaring item dibongkar..Patung bambu dibongkar..Jalur sepeda permanen dibongkar.. Udah jelas gak bisa kerja, tapi mimpi jadi Presiden. Bisa-bisa nanti Freeport juga di bongkar..," sindir Denny.
Usul dibongkarnya jalur sepeda permanen disampaikan anggota Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni saat Rapat Kerja dengan Kapolri hari ini. Sahroni tidak ingin ada diskriminasi terhadap pengguna jalan lain.
Tidak hanya antara sepeda dan motor, melainkan sesama pesepeda seperti road bike dan sepeda lipat."Jangan sampai nanti jalur permanen semua pelaku hobi motor bikin minta juga kepada pemerintah jalur motor khusus kaya Harley dan superbike," kata Sahroni.
Usulan Sahroni ini disambut positif Kapolri Sigit. Kapolri Sigit setuju bila jalur ini dibongkar. Namun sebelum eksekusi, polisi akan mencari komposisi yang cocok untuk mengganti jalu sepeda permanen tersebut.