JAKARTA - Gubernur Sevastopol Krimea yang dilantik Rusia berjanji membalas dendam terhadap "teroris" yang membunuh seorang kapten berpangkat tinggi di angkatan laut Rusia pekan lalu dalam serangan yang diklaim oleh dinas keamanan Ukraina.
Valery Trankovsky, kepala staf brigade ke-41 kapal rudal Rusia di Laut Hitam, tewas dalam pemboman mobil pada Rabupekan lalu di pelabuhan Sevastopol pada usia 47 tahun.
Sumber di Dinas Keamanan Ukraina (SBU) mengatakan kepada Reuters pekan lalu, Kyiv melihat Trankovsky sebagai target yang “sah” sejalan dengan hukum perang karena kejahatan perangyang dilakukannya, termasuk memerintahkan serangan rudal yang mengenai sasaran sipil di Ukraina.
Mikhail Razvozhayev, gubernur Sevastopol yang dilantik Rusia, mengatakan mereka yang memerintahkan kematiannya akan membayar dengan harga yang sangat mahal.
“Bukan manusia yang berani melakukan ini, menunggu akhir yang jelas,” kata Razvozhayev dalam postingan Telegram dilansir Reuters, Senin, 18 November.
“Karena semua teroris bernasib sama,” imbuhnya.
Komite Investigasi Rusia, yang menangani penyelidikan kejahatan berat, mengatakan alat peledak rakitan meledak dalam aksi terorisme, menewaskan seorang prajurit. Ia tidak mengidentifikasi nama Trankovsky.
BACA JUGA:
Trankovsky, penduduk asli Soviet Leningrad, sekarang St. Petersburg, mempelajari elektronik radio dan kemudian memasuki Armada Laut Hitam, kemudian lulus dari akademi angkatan laut di kota kelahirannya.
Beberapa tokoh pro-perang Rusia telah dibunuh sejak dimulainya perang Ukraina dalam operasi yang dituduhkan oleh Moskow kepada Kyiv, termasuk jurnalis Darya Dugina, blogger perang Vladlen Tatarsky, dan mantan komandan kapal selam Stanislav Rzhitsky.
Kota Sevastopol adalah markas tradisional Armada Laut Hitam Rusia dan menjadi sasaran utama serangan Ukraina selama konflik.