Bagikan:

JAKARTA - Satu orang tewas dalam 24 jam terakhir selama hari ketiga berturut-turut kerusuhan etnis di negara bagian Manipur yang berada di perbatasan India timu.

Negara berpenduduk 3,2 juta orang, yang berbatasan dengan Myanmar, dilanda serangkaian kekerasan baru selama seminggu terakhir, yang merupakan bagian dari konflik berkepanjangan antara komunitas etnis Kuki dan Meitei.

Pertumpahan darah telah menewaskan 250 orang dan membuat 60.000 orang mengungsi di wilayah tersebut sejak Mei tahun lalu.

Pada Minggu malam, warga Meitei di distrik Jiribam turun ke jalan, merusak properti sebagai respons atas pembunuhan baru-baru ini terhadap perempuan dan anak-anak di komunitasnya, kata seorang pejabat pemerintah negara bagian.

“Beberapa pengunjuk rasa mencoba merusak properti, termasuk kantor partai politik (nasional) BJP dan Kongres,” kata pejabat setempat, yang tidak ingin disebutkan namanya dilansir Reuters, Senin, 18 November.

Ketegangan kembali meletus minggu lalu ketika seorang perempuan Kuki berusia 31 tahun dibakar hidup-hidup. Kelompok Kuki menyalahkan militan Meitei.

Jam malam tanpa batas waktu diberlakukan pada Sabtu dan layanan internet serta seluler telah ditangguhkan hingga 20 November setelah pengunjuk rasa mencoba menyerbu kediaman beberapa anggota parlemen termasuk Ketua Menteri Manipur Biren Singh.

Kukis menuduh Singh, seorang Meitei dan anggota BJP yang berkuasa di India, terlibat dalam kekerasan terhadap mereka dan telah meminta pemecatannya. Singh membantah tuduhan tersebut.