JAKARTA - Sumber diplomatik Turki menepis laporan Hamas telah memindahkan kantor politiknya ke Turki dari Qatar. Sumber itu menyebut anggota kelompok militan Palestina hanya sesekali mengunjungi negara tersebut.
Doha pekan lalu mengaatkan pihaknya telah memberitahu kepada Hamas dan Israel mereka akan menghentikan upaya untuk menengahi gencatan senjata di Gaza dan kesepakatan pembebasan sandera, sampai mereka menunjukkan kemauan dan keseriusan.
Dilansir Reuters, Senin, 18 November, sumber itu juga mengatakan laporan media yang mengatakan mereka telah meminta Hamas untuk meninggalkan negara tersebut tidaklah akurat.
BACA JUGA:
Turki, anggota NATO, mengkritik keras Israel atas serangannya di Gaza dan Lebanon dan tidak menganggap Hamas sebagai organisasi teroris. Beberapa pejabat politik Hamas secara teratur mengunjungi Turki.
“Anggota Biro Politik Hamas mengunjungi Turki dari waktu ke waktu. Klaim yang menunjukkan Biro Politik Hamas telah pindah ke Turki tidak mencerminkan kebenaran,” kata sumber diplomatik tersebut.