Bagikan:

JAKARTA - Drone bersenjata baru dari raksasa drone Turki, Baykar, telah memasuki produksi massal dan dapat diekspor dalam lima hingga enam bulan ke depan, menurut Haluk Bayraktar, CEO perusahaan tersebut akhir bulan lalu.

Drone dimaksud adalah Kendaraan udara tempur tak berawak (UCAV) Bayraktar TB3, drone baru yang mampu melipat sayapnya dan dirancang khusus untuk kapal induk pertama negara itu, TCG Anadolu.

"Mungkin tahun ini, dalam beberapa bulan, mungkin dalam lima hingga enam bulan, kita mungkin mendengar beberapa berita dalam hal ekspor," katanya, mengutip Daily Sabah dari Anadolu 12 November.

Bayraktar menekankan, UCAV TB3 dibangun berdasarkan keberhasilan pendahulunya, TB2, dengan kemampuan tambahan untuk mendarat di platform angkatan laut, menjadikannya tambahan serbaguna untuk persenjataan teknologi pertahanan Turki yang terus berkembang.

Sebelumnya, dalam sebuah wawancara, kepala eksekutif perusahaan itu juga mengumumkan, mereka mengalokasikan sumber daya untuk meningkatkan produksi komponen internal guna mengatasi tantangan rantai pasokan industri, dengan menunjuk pada rencana untuk menginvestasikan sekitar 300 juta dolar AS dalam pengembangan mesin jet.

Bayraktar yang juga ketua dewan direksi SAHA berbicara di sela-sela gelaran SAHA EXPO 2024. Pameran pertahanan SAHA, salah satu acara pertahanan utama di Turki, menyaksikan penandatanganan lusinan perjanjian antara perusahaan dan lembaga asing dan domestik di kota metropolitan Istanbul, Turki.

Pameran pertahanan yang berlangsung selama lima hari ini memamerkan sistem, produk dan perangkat lunak pertahanan darat, udara serta laut yang canggih.