JAKARTA - Sebanyak 883 sekolah dari tingkatan SD, SMP, SMA di Malaysia berisiko tinggi terendam banjir memasuki musim hujan yang diiringi angin monsum timur laut.
Direktur Jenderal Pendidikan Malaysia, Azman Adnan mengatakan, ratusan sekolah tersebut mencakup 227 sekolah di Sarawak; Sabah (208); Pahang (93); Kelantan (91); Terengganu (90) dan Perak (45).
Dia mengatakan, selain di Selangor, 42 sekolah diidentifikasi berisiko diikuti oleh Kedah (23); Kuala Lumpur (19); Johor (19); Penang (15); Negeri Sembilan (10) dan Melaka (satu).
Terkait hal ini, Kementerian Pendidikan Malaysia (KPM) telah mengambil langkah awal untuk menghadapi mulainya monsun timur laut dari November hingga awal tahun depan.
“Kami sepenuhnya siap dengan mengaktifkan komite yang ada di tingkat negara bagian, distrik, dan nasional. Di Terengganu sendiri, 80 sekolah siap digunakan sebagai Pusat Penanggulangan Sementara (PPS) jika terjadi banjir,” katanya setelah meresmikan acara ‘Sekalung Budi Sejunjung Kasih Kenangan Abadi 2024’ Departemen Pendidikan Terengganu Malaysia, hari ini, dikutip dari Bernama.
Azman mengatakan, KPM juga telah meningkatkan kerja sama dengan stakeholder terkait serta keterlibatan staf KPM sebagai relawan banjir.
“KPM juga menyediakan layanan konseling melalui Smart Support Team (SST) dan Academic Suppport Team (AST) untuk membantu dalam hal dukungan moral. Perlengkapan relawan juga disediakan untuk pekerjaan pembersihan pascabanjir,” tandasnya.