JAKARTA - Lembaga survei SMRC merilis jajak pendapan mengenai elektabilitas pasangan calon Pilgub Jakarta. Hasilnya, pasangan nomor urut 3 Pramono Anung-Rano Karno mendapatkan dukungan 46 persen
Sementara itu, pasangan nomor urut 1 Ridwan Kamil-Suswono, memiliki elektabilitas 39,1 persen, dan pasangan nomor urut 2 Dharma Pongrekun-Kun Wardana 5,1 persen suara. Ada 9,8 persen yang belum menjawab.
Direktur Eksekutif SMRC, Deni Irvani, mengungkapkan, terdapat tren kenaikan pada paslon Pramono-Rano dan RK-Suswono. Namun, selisih elektabilitas semakin jauh.
Dalam periode 10-17 Oktober, selisih Pramono-Rano dengan RK-Suswono sebesar 4,2 persen. Namun, pada 31 Oktober-9 November, selisihnya elektabilitasnya menjadi 6,9 persen.
“Perbedaan elektabilitas Pramono-Rano dan RK-Suswono berubah menjadi signifikan dari tidak signifikan secara statistik dalam rentang sekitar 3 minggu. Selisih dukungan antara pasangan Pramono-Rano dan pasangan RK–Suswono dalam survei terakhir sekitar 6.9 persen, dua kali margin of error," kata Deni dalam pemaparan survei, Rabu, 13 Oktober
Deni membedah, kenaikan elektabilitas Pramono-Rano didasarkan pada peningkatan popularitas pasangan tersebut Rano sudah dikenal 93 persen warga. Dari yang kenal tersebut, 92 persen di antaranya suka. Lalu Pramono dikenal 55 persen warga, dan kedisukaannya mencapai 77 persen.
Sementara, Ridwan Kamil dikenal 91 warga, dan dari yang mengenal, kedisukaannya 74 persen. Kemudian, Suswono dikenal 29 persen warga dan kedisukaannya dari yang mengenal sebesar 61 persen.
“Ini menjelaskan mengapa pasangan Pramon-Rano sementara unggul secara signifikan untuk sementara ini,” jelas Deni.
BACA JUGA:
Menurut Deni, tidak menutup kemungkinan pemilihan gubernur Jakarta bisa terjadi dalam satu putaran. Dan dari fakta elektabilitas seminggu terakhir, pasanganPramono – Rano paling potensial mendapatkan suara di atas 50 persen.
“Apakah akan terjadi satu putaran, ada yang menang 50 persen plus? Mungkin saja. Dan dari fakta seminggu terakhir ini yang lebih dekat untuk mencapai itu adalah pasangan Pramono-Rano,” tuturnya.
Sebagai informasi, survei ini dilakukan lewat wawancara tatap mukadalam rentang waktu 31 Oktober-9 November 2024. Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia di Provinsi Jakarta yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Dari populasi itu dipilih secara random (stratified multistage random sampling) 1210 responden. Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ± 2.9 prsen pada tingkat kepercayaan 95 persen.