Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Agama (Kemenag) RI bersama Universitas Islam Negeri (UIN) Siber Syekh Nurjati telah merampungkan program penerjemahan Al Quran ke dalam bahasa Cirebon.

Ketua Pelaksana Penerjemahan Al Quran Bahasa Cirebon Ahmad Yani mengatakan, hal ini sebagai upaya memperkuat dakwah Islam melalui pendekatan kearifan lokal. Termasuk untuk mendekatkan pemahaman Al Quran dengan bahasa daerah.

Menurutnya, penggunaan bahasa lokal tidak hanya mempermudah pemahaman bagi masyarakat, tetapi juga berperan dalam pelestarian bahasa Cirebon yang menjadi identitas budaya daerah itu.

“Melalui terjemahan ini, kami ingin mendakwahkan Al Quran dalam bahasa Cirebon yang lekat dengan kehidupan masyarakat di sini. Bahasa ini merupakan identitas yang mencerminkan karakter masyarakat Cirebon yang religius,” ujar Yani di Cirebon, Jabar, Selasa, 29 Oktober, disitat Antara.

Ia menyebutkan, program ini juga, menunjukkan komitmen UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon serta Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan, dan Manajemen Organisasi (LKKMO) Kemenag dalam mengangkat kearifan lokal.

Program ini, kata dia, melibatkan proses panjang yang dimulai dengan pembentukan tim penerjemah pada 2020 hingga proses validasi di tahun 2023.

Yani menyampaikan, tim yang terdiri dari para ahli Al Quran, budayawan Cirebon, dan akademisi ini berperan penting dalam memastikan keakuratan isi terjemahan.

Selain tim penerjemah, para ulama dari pondok pesantren di sekitar Cirebon juga turut ambil bagian dalam proses validasi terjemahan.

“Kehadiran para ulama sebagai validator dapat memastikan keaslian dan ketepatan terjemahan, agar sesuai dengan ajaran Islam dan dapat diterima oleh masyarakat,” tuturnya.

Sebagai langkah modernisasi, kata dia, terjemahan Al Quran bahasa Cirebon ini juga susah dikonversi ke dalam bentuk digital.

Sedangkan untuk bentuk digital, ia mengungkapkan sebanyak 300 eksemplar cetak juga telah tersedia yang bisa didistribusikan ke pondok pesantren.

“Kami berharap pemerintah daerah dapat mendukung dalam penggandaan jumlah eksemplar agar terjemahan ini bisa menjangkau masyarakat lebih luas,” ujarnya.

Sementara itu Kepala Puslitbang LKKMO Kemenag RI Moh. Isom mengapresiasi tim penerjemah, yang sudah melakukan translasi Al Quran ke dalam bahasa Cirebon.

Ia mengungkapkan, tujuan penerjemahan ini sebagai upaya untuk melestarikan, serta perlindungan bahasa Cirebon dari kepunahan.

“Bahasa Cirebon adalah salah satu dari 10 bahasa daerah yang masuk ke dalam program digitalisasi Al Quran,” ujar dia.