Harap Waspada! Siklon Tropis Seroja Pemicu Banjir NTT Diprediksi Meningkat 24 Jam ke Depan
Petugas BMKG mengamati pergerakan siklon tropis Seroja (Foto: Ari Bowo Sucipto/Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi Siklon Tropis Seroja akan mengalami peningkatan intensitas dalam 24 jam ke depan. Siklon inilah yang memicu banjir bandang di Nusa Tenggara Timur (NTT) beberapa waktu lalu.

BMKG menganalisis, posisi siklon tropis Seroja pada hari ini pukul 01.00 WIB berada di wilayah Samudera Hindia sebelah selatan Nusa Tenggara Barat, 12.3 LS, 118.8 BT atau sekitar 335 kilometer sebelah selatan-barat daya Waingapu.

"Kemudian arah gerak siklon ini terpantau menjauhi wilayah Indonesia menuju ke barat daya dengan kecepatan 6 knots atau 10 kilometer per jam," kata Kapusdatinkom Kebencanaan BNPB, Raditya Jati dalam keterangannya, Rabu, 7 April.

Raditya bilang, kekuatan dari siklon tropis ini mencapai 35 knots atau 65 kilometer per jam dengan tekanan 995 hPa.

Kemudian, BMKG memprefiksi posisi pergerakan siklon akan cenderung menuju Samudera Hindia sebelah selatan Bali, 14.4 LS, 115.7 BT atau sekitar 730 kilometer sebelah barat daya Waingapu dan menjauhi wilayah Indonesia.

"Adapun kekuatan dari siklon ini juga menguat hingga 40 knots atau 75 kilometer per jam dengan tekanan 994 hPa," ujar dia.

Kondisi siklon yang akan meningkat ini memang cenderung menjauhi wilayah Indonesia. Namun, potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai kilat/petir serta angin kencang dapat terjadi di wilayah Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.

Selain itu, BMKG juga memprakirakan dampak dari siklon tersebut juga akan memicu adanya gelombang setinggi 2.5-4.0 meter di Perairan barat Lampung Samudera Hindia barat Lampung, Selat Sunda bagian selatan Perairan selatan P. Jawa hingga NTB, Samudera Hindia selatan P. Jawa hingga Bali, Perairan selatan P. Sumba hingga P. Rote.

Selanjutnya, gelombang setinggi 4.0-6.0 meter berpeluang terjadi di Perairan selatan NTB hingga selatan P.Sumba.

"Melihat adanya hasil analisa dan prakiraan cuaca ekstrem dari BMKG tersebut, maka pemangku kebijakan di daerah diharapkan dapat meningkatkan kapasitas dan mengambil tindakan yang dianggap perlu guna mitigasi dan pengurangan risiko bencana untuk ke depannya," pungkasnya.