Terjang Daratan, BMKG Sebut Siklon Tropis Seroja di NTT Dahsyat dan Tidak Lazim
Ilustrasi (Foto: Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyebut kondisi siklon tropis seroja yang terjadi di Nusa Tenggara Timur tak umum. Sebab, sebelumnya siklon ini tidak pernah ke daratan.

"Seroja ini baru yang pertama kali benar-benar dahsyat karena masuk sampai ke daratan. Ini yang tidak lazim," kata Dwikorita dalam konferensi pers yang ditayangkan di akun YouTube Sekretariat Presiden, Selasa, 6 April.

Dia menyebut, siklon ini diduga dalam kondisi tak lazim akibat efek pemanasan global atau global warming. Meski baru hipotesa, Dwikorita menyatakan, semakin panas suhu muka air laut maka laut bakal menyerap karbon dioksida atau Co2.

Dengan adanya kondisi ini, dirinya meminta semua pihak bisa memitigasi ataupun mengurangi dampak dari pemanasan global. Sebab, jika hal ini tidak dilakukan maka kejadian bencana yang terjadi di Nusa Tenggara Timur (NTT) bisa terjadi terus menerus bahkan menjadi bencana tahunan.

"Kalau tidak (dimitigasi, red) kondisi siklon ini akan menjadi kejadian rutin setiap tahun dan menjadi hal yang normal. Ini yang harus kita antisipasi bersama," tegasnya.

Lebih lanjut, Dwikorita menyebut siklon ini akan membaik pada beberapa hari mendatang. BMKG, kata dia, memprediksi setelah 7 April mendatang siklon seroja yang jadi penyebab cuaca ekstrem akan menjauh.

Sementara itu, masyarakat diminta tetap waspada sebab hingga 7 April mendatang hujan lebat disertai petir dan angin kencang akan terus terjadi.

"Namun setelah itu, insyaallah, prediksinya situasi cuaca sudah semakin membaik. Tapi, gelombang di lautan masih berpotensi tetap tinggi. Jadi harus diwaspadai juga di lautan, meski daratannya nanti sudah semakin tenang, tapi lautannya gelombangnya masih semakin tinggi," jelas Dwikorita.

Diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta antisipasi terhadap bahaya lanjutan cuaca ekstrem di tanah air terus dilakukan. Dirinya juga meminta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk menggencarkan peringatan cuaca ekstrem akibat siklon tropis seroja.

Hal ini disampaikannya saat memberikan arahan dalam rapat terbatas yang membahas penanganan bencana di Provinsi NTB dan NTT melalui video conference di Istana Merdeka, Jakarta.

"Saya minta dilakukan antisipasi terhadap bahaya lanjutan adanya cuaca yang sangat ekstrim yang terjadi di berbagai kawasan di indonesia dan juga saya juga minta BMKG utk menggencarkan peringatan cuaca ekstrem akibat dari siklon tropis seroja ini," kata Jokowi seperti yang ditayangkan di akun YouTube Sekretariat Presiden, Selasa, 6 April.

Agar tiap kepala daerah dan masyarakat dapat mengantisipasi bahaya cuaca ekstrem, eks Gubernur DKI Jakarta ini juga meminta BMKG memastikan seluruh informasi yang ada dapat diakses dan dipantau dengan mudah.

Tujuannya, agar semua pihak dapat meningkatkan kewaspadaan mereka terhadap bahaya susulan akibat cuaca ekstrem yang terjadi. "Mereka harus tahu semuanya sehingga masyarakat bisa meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaannya utk menghadapi ancaman resiko baik itu angin kencang, bahaya banjir banjir bandang dan tanah longsor," ungkapnya.