JAKARTA - Peneliti Amerika Serikat (AS) mengungkapkan serangan udara Israel menghantam sebuah gedung bekas uji coba senjata nuklir Iran yang sudah tidak beroperasi lagi.
Mantan inspektur senjata PBB David Albright dan analis riset asosiasi di CNA Decker Eveleth mengatakan, penilaian mereka berdasarkan citra satelit komersial.
Mengutip Reuters, Minggu 27 Oktober, keduanya juga menyebutkan fasilitas Iran yang digunakan untuk mencampur bahan bakar padat untuk rudal terkena serangan Israel.
Selain itu, serangan udara pada Sabtu 27 Oktober dini hari mengenai target-target lainnya, di antaranya sejumlah gedung di kompleks militer besar di dekat Teheran, Parchin.
Serangan juga menargetkan lokasi produksi rudal yang luas di dekat Teheran, Khojir.
Khojir diketahui mengalami perluasan pembangunan besar-besaran pada Juli 2024.
Eveleth memperkirakan serangan Israel bisa berdampak secara signifikan menghambat kemampuan Iran untuk memproduksi rudal secara massal.