Bagikan:

JAKARTA - Panel Survei Indonesia (PSI) merilis hasil survei terkait Pemilihan Walikota Kota (Pilwakot) Bekasi, Jawa Barat menjelang Pilkada 2024 yang akan digelar pada 27 November mendatang. Hasil survei menunjukkan, pasangan calon nomor urut 03, Tri Adhianto-Harris Bobihoe memimpin dengan perolehan suara 42,2 persen dalam simulasi pertanyaan terbuka. 

"Pasangan ini berhasil memperoleh tingkat elektabilitas yang signifikan di mata responden," ujar Direktur Eksekutif Panel Survei Indonesia (PSI), Mahendra Zaini dalam keterangannya, Rabu, 23 Oktober. 

Di posisi kedua, lanjut Zaini, pasangan calon nomor urut 01, Heri Koswara-Sholihin, mendapatkan 30,7 persen suara. Sementara itu, pasangan nomor urut 02, Uu Saeful Mikdar dan Nurul Sumarheni, hanya meraih 2,9 persen.

Dalam simulasi pemungutan suara, responden diminta menjawab pertanyaan kunci 'Saat datang ke TPS dan berada di bilik suara, siapa kandidat yang akan dipilih?', hasilnya menunjukkan pasangan Tri Adhianto-Harris Bobihoe meraih 53,8 persen suara.

"Kemudian, pasangan Heri Koswara-Sholihin memperoleh 37,2 persen , sedangkan pasangan Uu Saeful Mikdar-Nurul Sumarheni hanya mendapatkan 4,7 persen," kata Zaini. 

Survei juga mengungkap soal penilaian publik terhadap kinerja Tri Adhianto, baik sebagai mantan Wakil Walikota maupun Walikota Bekasi. Hasil survei menunjukkan tren positif.

"Sebanyak 78,4 persen responden memberikan tanggapan positif terhadap kinerja beliau, yang jelas menjadi keunggulan politik bagi pasangan Tri Adhianto dan Harris Bobihoe," kata Zaini.

Zaini menyatakan, ada beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat keberhasilan pasangan calon dalam Pilkada. Antara lain tingkat popularitas, kapabilitas, akseptabilitas, dan elektabilitas. 

Dari keempat faktor tersebut, menurut Zaini, pasangan calon nomor urut 03, Tri Adhianto-Harris Bobihoe menunjukkan keunggulan yang signifikan dibandingkan dua pasangan calon lainnya.

"Tingkat popularitas pasangan ini mencapai 84,5 persen, jauh di atas pasangan Heri Koswara-Sholihin yang memperoleh 52,8 persen, serta pasangan Uu Saeful Mikdar-Nurul Sumarheni di posisi terakhir dengan 29,2 persen," katanya. 

Sementara dalam hal akseptabilitas publik, tambah Zaini, pasangan Tri Adhianto-Harris Bobihoe juga mendominasi dengan 87,9 persen. Pasangan Heri Koswara-Sholihin berada di posisi kedua dengan 50,1 persen, sedangkan pasangan Uu Saeful Mikdar dan Nurul Sumarheni hanya meraih 20,3 persen. 

Survei juga menunjukkan tingkat partisipasi politik masyarakat Kota Bekasi terbilang tinggi, dengan 82,1 persen responden menyatakan akan memberikan suaranya pada hari pemilihan.

"Selain itu, 80,1 persen responden telah mengetahui bahwa akan ada Pilkada Kota Bekasi, yang mencerminkan kesadaran politik yang baik di kalangan warga," tutup Zaini.

Survei PSI dilaksanakan pada 11-19 Oktober 2024 melalui wawancara tatap muka dengan melibatkan 1.400 responden yang merupakan warga Kota Bekasi yang telah memiliki hak pilih, yaitu mereka yang berusia 17 tahun ke atas atau telah menikah saat survei dilakukan.

Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling. Sementara ukuran sampel ini memiliki toleransi kesalahan (margin of error) sekitar 2,62 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.