Bagikan:

JAKARTA - Lembaga Penelitian Masyarakat Milenial (LPMM) merilis hasil survei terbaru yang mengukur tingkat keterpilihan ketiga pasangan calon dalam pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Bekasi, Jawa Barat di Pilkada 2024.

Hasilnya, Calon Walikota dan Wakil Walikota Bekasi, Tri Adhianto-Abdul Harris Bobihoe, menunjukkan keunggulan yang signifikan dengan elektabilitas di angka 50,9 persen.

Direktur Eksekutif LPMM, Alamsyah Wijaya menjelaskan, responden diajukan pertanyaan terbuka dan spontan mengenai pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota yang akan dipilih.

"Hasilnya menunjukkan bahwa pasangan Tri Adhianto-Harris Bobihoe memperoleh dukungan sebesar 50,9 persen. Sementara itu, pasangan Heri Koswara-Sholihin mendapatkan 27,2 persen. Sedangkan pasangan Uu Saeful Mikdar-Nurul Sumarheni hanya memperoleh 2,1 persen. Sementara 19,8 persen responden menyatakan tidak memilih," jelas Alamsyah dalam keterangannya, Kamis, 31 Oktober.

Dalam simulasi yang menggunakan pertanyaan tertutup, hasil survei semakin mengukuhkan posisi Tri Adhianto-Harris Bobihoe dengan berhasil meraih 54,4 persen suara responden. Perolehan ini semakin menunjukkan jarak yang cukup jauh dari dua penantangnya.

Sementara pasangan Heri Koswara-Sholihin mengumpulkan 31,6 persen suara, dan pasangan Uu Saeful Mikdar-Nurul Sumarheni hanya mendapatkan 3,4 persen. Kemudian 10,6 persen responden memilih untuk tidak memberikan suara.

Menurut Alamsyah, keberhasilan Tri Adhianto-Harris Bobihoe dalam meraih suara di atas 50 persen menunjukkan hubungan yang kuat dengan tingkat popularitas serta kesukaan warga Kota Bekasi.

"Tri Adhianto, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Walikota, dikenal dan disukai oleh lebih dari 80 persen responden," kata Alamsyah.

Di sisi lain, lanjut Alamsyah, Heri Koswara hanya dikenal oleh 39,2 persen responden dan disukai oleh 33,1 persen. Sementara itu, Uu Saeful Mikdar hanya dikenal oleh 8,1 persen dan disukai oleh 6,2 persen responden.

Dukungan untuk pasangan Tri Adhianto-Harris Bobihoe juga terlihat merata di berbagai segmen penduduk Kota Bekasi. Analisis berdasarkan gender, usia, dan tingkat pendidikan menunjukkan bahwa pasangan ini memiliki basis dukungan yang kuat di seluruh lapisan masyarakat.

"Misalnya, dalam segmen pemilih Gen Z, yang berjumlah 27,6 persen, pasangan Tri Adhianto-Harris Bobihoe dipilih oleh 16,1 persen responden. Sedangkan pasangan Heri Koswara-Sholihin memperoleh 7,9 persen, dan pasangan Uu Saeful Mikdar-Nurul Sumarheni hanya 0,4 persen. Lalu sebanyak 3,2 persen responden yang tidak memilih," bebernya.

Lalu di segmen responden Milenial (lahir 1981-1996) yang berjumlah 27,7 persen, tambah Alamsyah, menunjukkan hasil yang mirip. Di mana Tri Adhianto-Harris Bobihoe mendapatkan 17,2 persen. Sementara Heri Koswara-Sholihin memperoleh 7,3 persen, dan Uu Saeful Mikdar-Nurul Sumarheni hanya 1,1 persen, dan 2,1 persen responden tidak memberikan suara.

Dalam segmen Gen X (lahir 1965-1980), yang berjumlah 27,8 persen, Tri Adhianto-Harris Bobihoe dipilih oleh 12,8 persen responden. Sementara pasangan Heri Koswara-Sholihin mendapatkan 11,2 persen. Sedangkan pasangan Uu Saeful Mikdar-Nurul Sumarheni hanya 0,6 persen dan jumlah responden yang tidak memilih pada segmen ini mencapai 3,2 persen.

"Untuk segmen Pre-Boomer (lahir sebelum 1945), yang berjumlah 16,9 persen, hasilnya menunjukkan bahwa Tri Adhianto-Harris Bobihoe mendapatkan 8,3 persen dukungan, Heri Koswara-Sholihin 5,2 persen, dan Uu Saeful Mikdar-Nurul Sumarheni 1,3 persen, dengan 2,1 persen responden memilih untuk tidak memberikan suara," pungkasnya.

Survei ini dilaksanakan pada periode 13-20 Oktober 2024 melalui wawancara tatap muka dengan melibatkan 1.480 responden warga Kota Bekasi yang memiliki KTP dan menetap di kota tersebut.

Metode survei yakni Multistage Random Sampling dengan Sampel ini tersebar secara proporsional berdasarkan jumlah daftar pemilih tetap (DPT) untuk Pilkada Kota Bekasi 2024.

Hasil survei ini memiliki margin of error sebesar +/- 2,55 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.