Bagikan:

JAKARTA - Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI) merilis hasil survei terbaru Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Bekasi 2024. Hasilnya, pasangan Tri Adhianto-Harris Bobihoe mengungguli dua pasangan calon walikota dan wakil walikota lainnya.

Direktur eksekutif LKPI, Togu Lubis memaparkan, dalam simulasi "top of mind," yang bertujuan untuk mengukur loyalitas dan spontanitas responden dalam menyebutkan pasangan calon yang mereka pilih, hasil survei menunjukkan pasangan Tri Adhianto dan Harris Bobihoe menjadi yang paling banyak disebut dengan perolehan suara 47,1 persen.

Disusul urutan kedua, pasangan Heri Koswara dan Sholihin dengan 29,6 persen. Sedangkan pasangan UU Saeful Mikdar dan Nurul Sumarheni hanya memperoleh 4,1 persen. Sementara sebanyak 19,2 persen responden tidak memberikan jawaban.

"Dalam simulasi pertanyaan tertutup menggunakan kertas kuisioner, disertai tingkat elektabilitas ketiga pasangan calon juga diukur. Hasilnya menunjukkan bahwa pasangan Tri Adhianto dan Harris Bobihoe memiliki tingkat elektabilitas 53,7 persen, Heri Koswara dan Sholihin mencapai 32,8 persen, dan pasangan UU Saeful Mikdar dan Nurul Sumarheni mendapatkan 4,9 persen," ujar Togu dalam keterangannya, Rabu, 9 Oktober.

"Sementara itu, sebanyak 8,9 persen responden menyatakan tidak akan memilih," imbuhnya.

Survei ini juga mengukur tingkat kepercayaan publik (public trust) terhadap tiga pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Bekasi, berdasarkan rekam jejak dan pengalaman mereka. Perihal ini, pasangan Tri Adhianto dan Harris Bobihoe mendapatkan skor public trust yang tinggi, yaitu 89,7 persen.

"Diikuti pasangan Heri Koswara dan Sholihin dengan skor 57,2 persen, serta pasangan UU Saeful Mikdar dan Nurul Sumarheni yang memperoleh skor 36,7 persen," kata Togu.

Sementara itu, terkait popularitas dan akseptabilitas, hasil survei menunjukkan bahwa pasangan Tri Adhianto dan Harris Bobihoe memiliki tingkat popularitas mencapai 81,2 persen serta tingkat akseptabilitas sebesar 80,4 persen.

Kemudian, pasangan Heri Koswara dan Sholihin memiliki tingkat elektabilitas 58,4 persen dan akseptabilitas 52,6 persen.

"Sementara itu, pasangan UU Saeful Mikdar dan Nurul Sumarheni mencatatkan tingkat elektabilitas 28,4 persen dan akseptabilitas 32,3 persen," ungkap Togu.

Hasil survei juga menemukan penilaian atau Approval Rating terhadap kinerja Tri Adhianto, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Walikota dan Plt Walikota Bekasi.

"Dari data yang diperoleh, tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Tri Adhianto mencapai 79,2 persen, sementara 10,2 persen menyatakan ketidakpuasan, dan 19,6 persen lainnya tidak memberikan penilaian," ucap Togu.

Survei LKPI dilaksanakan pada 25 September - 4 Oktober 2024 melalui wawancara tatap muka dengan melibatkan 1.200 warga yang telah memenuhi syarat sebagai pemilih dalam Pilkada mendatang.

Responden tersebar di 56 kelurahan di seluruh Kota Bekasi, yang memberikan representasi yang cukup luas tentang opini publik.

Metode pengambilan sampel digunakan adalah multistage random sampling, yang memungkinkan pemilihan responden secara acak namun terstruktur.

Survei ini memiliki margin error sekitar 2,83 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.