JAKARTA - Indonesia Development Monitoring (IDM) merilis hasil survei terkait dukungan masyarakat Kota Bekasi terhadap tiga pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota yang akan bertarung dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Hasilnya, sebanyak 48,7 persen responden memilih pasangan Tri Adhianto-Harris Bobihoe dalam pertanyaan terbuka. Sementara 32,4 persen yang memilih pasangan Heri Koswara-Sholihin. Sedangkan 1,3 persen memilih pasangan Uu Saeful Mikdar-Nurul Sumarheni, dan 17,6 persen responden tidak memberikan pilihan atau memilih nama selain ketiga pasangan calon tersebut.
"Untuk menguji tingkat elektabilitas yang lebih terarah, responden diberikan pertanyaan tertutup melalui kuesioner dan kertas suara jika Pilkada Kota Bekasi diadakan hari ini, hasilnya menunjukkan bahwa pasangan nomor urut 03, Tri Adhianto-Harris Bobihoe dipilih oleh 55,7 persen responden," ujar Koordinator Survei IDM, Heru Supriyatno dalam keterangannya, Kamis, 14 November.
"Pasangan nomor urut 01, Heri Koswara-Sholihin dipilih oleh 36,1 persen, sedangkan pasangan nomor urut 02, Uu Saeful Mikdar-Nurul Sumarheni, dipilih oleh 1,6 persen. Sebanyak 6,6 persen responden memilih untuk tidak memberikan suara," sambungnya.
Survei ini, lanjut Heru, juga mengukur tingkat kemantapan pilihan responden. Hasilnya, 89,7 persen dari pemilih pasangan Tri Adhianto-Harris Bobihoe menyatakan mantap dengan pilihan mereka hingga hari pencoblosan, sementara 10,3 persen masih berpikir ulang.
"Dari pemilih pasangan Heri Koswara-Sholihin, sebanyak 73,7 persen mantap dengan pilihan mereka, sementara 16,3 persen masih berpikir ulang. Adapun 60,7 persen pemilih pasangan Uu Saeful Mikdar-Nurul Sumarheni mantap dengan pilihan mereka, sementara 39,3 persen masih mempertimbangkan pilihan mereka," katanya.
Heru mengungkapkan, ketika ditanya tentang pengetahuan mereka mengenai Pilkada, 57,8 persen responden menyatakan bahwa mereka menyadari adanya tiga pasangan calon yang akan berkompetisi di Pilkada Kota Bekasi 2024. Selain itu, 88,1 persen responden menyatakan akan memberikan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Terkait iklan kampanye, kata Heru, sebanyak 77,4 persen responden mengaku lebih sering melihat iklan pasangan Tri Adhianto-Harris Bobihoe. Sementara 50,7 persen melihat iklan pasangan Heri Koswara-Sholihin, dan 5,7 persen melihat iklan pasangan Uu Saeful Mikdar-Nurul Sumarheni.
"Sebagian besar responden, 53,9 persen, mengaku pernah melihat iklan di jalan-jalan dari ketiga pasangan calon, sementara 46,1 persen tidak peduli dan tidak memperhatikan iklan-iklan tersebut," kata Heru.
Heru mengatakan, sebanyak 49,8 persen responden mengetahui nama ketiga pasangan calon dari media sosial. Sementara 50,2 persen mengaku tidak mengetahui sama sekali melalui media sosial.
"Ketika ditanya tentang kesan mereka terhadap iklan-iklan kampanye, 70,7 persen responden mengenal Tri Adhianto dengan baik dan positif, serta sering mendengar namanya sebagai Walikota Bekasi.
Sementara itu, 13,3 persen responden mengenal Heri Koswara sebagai anggota DPRD Kota Bekasi, 1,1 persen mengenal Uu Saeful Mikdar sebagai Kadis Pendidikan, dan 14,9 persen responden tidak mengenal ketiga pasangan tersebut," jelas Heru.
Kemudian dalam hal penilaian terhadap kemampuan pasangan calon dalam menyelesaikan masalah dan memenuhi kebutuhan masyarakat Kota Bekasi, tambah Heru, sebanyak 68,3 persen responden memilih pasangan Tri Adhianto-Harris Bobihoe.
Pasangan Heri Koswara-Sholihin hanya mendapatkan penilaian dari 24,6 persen responden, sedangkan pasangan Uu Saeful Mikdar-Nurul Sumarheni hanya mendapat penilaian dari 4,1 persen responden.
Menurut Heru, tingginya elektabilitas pasangan Tri Adhianto-Harris Bobihoe berkorelasi positif dengan tingkat kepuasan masyarakat Kota Bekasi terhadap kinerja Tri Adhianto selama menjabat sebagai Wakil Walikota dan Walikota Bekasi dalam lima tahun terakhir.
"Ketika ditanya tentang kepuasan mereka terhadap layanan pemerintah Kota Bekasi, 80,4 persen responden menyatakan puas, 13,4 persen tidak puas, dan 6,2 persen tidak memberikan jawaban," pungkasnya.
BACA JUGA:
Survei dilaksanakan pada periode 2-11 November 2024 melalui wawancara tatap muka (face-to-face interview) dengan menggunakan aplikasi survei yang dirancang khusus.
Sebanyak 1.800 responden dipilih secara acak dengan metode acak bertingkat (multistage random sampling), memberikan margin of error (MoE) sekitar ±2,31 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.