Bagikan:

JAKARTA - Militer Amerika Serikat telah mengirimkan sistem antirudal canggihnya ke Israel dan "sudah berada di tempatnya", kata Menteri Pertahanan Lloyd Austin Hari Senin.

THAAD, atau sistem Terminal High Altitude Area Defense, merupakan bagian penting dari sistem pertahanan udara berlapis milik militer AS dan melengkapi pertahanan antirudal Israel.

"Sistem THAAD sudah ada," kata Menhan Austin, melansir The Times of Israel 21 Oktober.

Kendati demikian, Menhan Austin menolak mengatakan apakah sistem itu sudah beroperasi atau belum.

"Kami memiliki kemampuan untuk mengoperasikannya dengan sangat cepat dan kami sesuai dengan harapan kami," tambahnnya.

Baterai pertahanan rudal itu dikirim oleh militer AS untuk melindungi Israel, jika terjadi reaksi Iran terhadap serangan balasan Israel yang diperkirakan menyusul Teheran yang menembakkan 200 rudal balistik ke Israel awal bulan ini.

Menhan Austin mengatakan "sulit untuk mengatakan dengan tepat seperti apa serangan (Israel) itu nantinya."

"Pada akhirnya, itu adalah keputusan Israel, dan terlepas dari apakah Israel menganggapnya proporsional atau tidak dan bagaimana Iran memandangnya, maksud saya itu mungkin dua hal yang berbeda," imbuh Menhan Austin.

"Kami akan melakukan, terus melakukan, segala yang kami bisa untuk meredakan ketegangan dan mudah-mudahan membuat kedua pihak mulai meredakan ketegangan. Jadi, kita lihat saja apa yang terjadi," katanya.

Komentar Austin muncul sehari setelah dua laporan mengindikasikan sistem THAAD sudah beroperasi di Israel.

Siaran publik Kan melaporkan Minggu malam, baterai pertahanan rudal telah mulai beroperasi di Israel, mengutip dua sumber Israel, sementara outlet Al Arabiya milik Arab Saudi mengutip sumber yang mengatakan tiga baterai telah berfungsi.

Sekitar 100 tentara AS diperkirakan akan dikerahkan untuk mengoperasikan sistem tersebut, yang dianggap sebagai sistem pelengkap sistem Patriot tetapi dapat mempertahankan wilayah yang lebih luas, yang mampu mengenai target pada jarak 150-200 kilometer (93-124 mil).

Selasa pekan lalu, Pentagon mengatakan tim pendahulu personel militer AS dan komponen awal yang diperlukan untuk mengoperasikan sistem tersebut telah tiba di Israel sehari sebelumnya.

Juru bicara Pentagon Mayjen Pat Ryder mengatakan saat itu, personel militer AS tambahan dan komponen baterai THAAD akan terus tiba di Israel selama beberapa hari mendatang.

Mayjen Ryder menambahkan, baterai pertahanan udara akan beroperasi penuh dan mampu dalam waktu dekat, tetapi jadwal pastinya tidak akan diumumkan karena masalah keamanan.

"Penempatan baterai THAAD ke Israel menggarisbawahi komitmen Amerika Serikat untuk membela Israel dan untuk membela warga Amerika di Israel dari serangan rudal balistik apa pun oleh Iran," kata Mayjen Ryder minggu lalu.