Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) mengemban tugas mulia yang memberikan dampak langsung kepada masyarakat. Hal tersebut disampaikan oleh Menteri ATR/Kepala BPN, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), saat meresmikan Satuan Tugas Pemberantasan Mafia Tanah atau SPARTAN Command Center di Kantor Kementerian ATR/BPN, Jakarta, pada Sabtu 19 Oktober.

Selama delapan bulan menjabat, Menteri AHY yang terjun langsung ke masyarakat mendapat banyak cerita dan testimoni tentang kebahagiaan warga yang telah terbantu oleh program Kementerian ATR/BPN. Salah satu manfaat yang sangat dirasakan adalah kepastian hukum atas hak tanah bagi masyarakat. Tidak sedikit warga yang menangis bahagia ketika ditemui oleh Menteri AHY.

"Saya jatuh cinta dengan ATR/BPN, walaupun hanya delapan bulan saja. Karena cerita-cerita pendek tadi, karena testimoni-testimoni dari hati tadi, itulah mengapa kita harus sering-sering turun ke lapangan. Mengapa sering-sering bertemu masyarakat? Karena setelah itu saya menyapa masyarakat, korban-korban mafia tanah itu," ucap Menteri AHY.

Tugas mulia lain dari Kementerian ATR/BPN adalah Satuan Tugas (Satgas) Anti-Mafia Tanah. Satgas ini terbentuk melalui sinergi empat pilar, yaitu Kementerian ATR/BPN dengan lembaga peradilan, aparat penegak hukum, dan pemerintah daerah (Pemda). Tugas ini dianggap mulia karena ditujukan untuk membantu masyarakat yang terzalimi. Keseriusan Satgas Anti-Mafia Tanah juga dinilai tidak main-main; banyak kasus yang ditangani dengan sigap, cepat, dan tanggap.

Salah satu wujud keseriusan Satgas Anti-Mafia Tanah adalah berhasil menyelesaikan kasus mafia tanah di Bandung pada 18 Oktober 2024. "Alhamdulillah kemarin dengan niat yang tulus, kita bersama-sama datang ke Bandung untuk menyelesaikan masalah, khususnya kasus mafia tanah di Dago Elos yang sudah menjadi isu nasional sejak tahun 2016. Ini membuktikan bahwa Satgas Anti-Mafia Tanah tidak mengenal waktu — pagi, siang, malam, awal, tengah, atau akhir tahun. Baterainya terus terisi, tidak boleh ada lowbatt-nya," ujar Menteri AHY.