Bagikan:

KALBAR - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengungkapkan ada 11 kecamatan di Kapuas Hulu di Kalimantan Barat (Kalbar) terendam banjir.

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kapuas Hulu Yanto Susanto meminta masyarakat di daerah tersebut diminta meningkatkan kewaspadaan serta mengutamakan keselamatan.

"Banjir masih meluas di sejumlah kecamatan, kami imbau warga meningkatkan kewaspadaan dan mengutamakan keselamatan terutama orang tua untuk mengawasi anak-anaknya," katanya di Putussibau, Kapuas Hulu, Jumat 18 Oktober, disitat Antara.

Yanto menyampaikan dari 23 kecamatan yang ada di Kabupaten Kapuas Hulu, 11 kecamatan di antaranya dilanda banjir, yang disebabkan tingginya intensitas hujan.

Diketahui, banjir mulai terjadi sejak Rabu (16/10) kemarin, di sejumlah kecamatan dan banjir masih berpotensi semakin meluas. Saat ini petugas BPBD Kapuas Hulu sedang melakukan pendataan serta menunggu laporan dari masing-masing kecamatan.

"Kami belum bisa menyampaikan data termasuk jumlah warga dan fasilitas umum yang terdampak banjir, karena kami masih lakukan pendataan dan menunggu laporan dari desa dan kecamatan," katanya.

Secara umum, banjir yang terjadi saat ini melanda 11 kecamatan, yaitu Kecamatan Putussibau Selatan, Silat Hilir, Silat Hulu, Seberuang, Hulu Gurung, Pengkadan, Boyan Tanjung, Bunut Hulu, Batang Lupar, Kalis dan Kecamatan Badau.

Yanto mengatakan data kecamatan terdampak banjir bisa saja bertambah, sebab banjir saat ini sedang meluas dan debit air masih naik.

Ia mengingatkan kepada seluruh masyarakat yang berada di daerah rawan banjir untuk selalu siap siaga, serta mengamankan dokumen dan barang-barang berharga.

"Kepada kepala desa dan camat kami harapkan segera melaporkan perkembangan banjir di daerahnya masing-masing serta segera melakukan langkah antisipasi terutama terkait penanganan warga terdapat banjir," ucap Yanto.

Yanto juga mengatakan petugas BPBD Kapuas Hulu disiagakan 24 jam secara bergantian untuk melakukan monitoring serta membantu evakuasi apabila ada warga yang memerlukan bantuan.

Sementara itu, dari informasi yang diperoleh ANTARA, akses ruas jalan nasional terdampak banjir seperti di Kecamatan Hulu Gurung, Kalis dan Kecamatan Badau.

Pantauan di lokasi banjir, akses jalan di Teluk Barak Kedamin Hilir Kecamatan Putussibau Selatan tidak bisa dilalui kendaraan dengan kedalaman air diperkirakan 50-70 cm dari atas permukaan tanah.

Hingga Kamis 17 Oktober pukul 16.20 WIB, debit air masih naik dan sejumlah warga di Kelurahan Kedamin Hilir menggunakan perahu sebagai alat transportasi alternatif.