KALBAR - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kapuas Hulu mengantisipasi titik-titik tempat pemungutan suara (TPS) yang rawan bencana banjir pada pelaksanaan Pemilu serentak 14 Februari 2024.
"Sebelum penetapan lokasi TPS kami sudah mengingatkan PPK dan PPS untuk memilih lokasi TPS di daerah yang aman dari banjir, itu dilakukan mengantisipasi apabila saat pemungutan suara terjadi bencana alam tersebut," kata Ketua KPU Kapuas Hulu Muhammad Yusuf, di Putussibau, Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar), Minggu 14 Januari, disitat Antara.
Yusuf menuturkan, jika melihat geografis wilayah Kapuas Hulu rata-rata memiliki potensi rawan banjir, untuk itu persoalan ini sudah beberapa kali disampaikan kepada Panitia Pemungutan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) di tingkat desa dan kelurahan.
Menurut dia, pihak PPK dan PPS perlu ada langkah alternatif mengantisipasi apabila saat Pemilu terjadi banjir, dengan membuat tenda yang juga bisa dipastikan kuat dari terpaan angin dan bebas dari banjir.
"Cuaca saat ini tidak menentu dan cukup ekstrem dengan intensitas curah hujan tinggi maka perlu langkah antisipasi banjir," katanya.
Dia berpesan agar semua petugas KPU seperti PPK dan PPS untuk selalu proaktif dalam menyampaikan perkembangan di daerahnya masing-masing terutama mendekati pelaksanaan Pemilu 2024.
Dia menegaskan, sehingga jika ada beberapa kendala bisa segera diatasi seperti bencana alam banjir ataupun bencana lainnya.
"Kami juga terus melakukan koordinasi dan komunikasi dengan berbagai pihak terkait seperti kepolisian, TNI dan pemerintah daerah serta Bawaslu agar pelaksanaan Pemilu berjalan aman dan lancar serta sukses, termasuk dukungan masyarakat juga sangat kami butuhkan untuk sama-sama mensukseskan pesta demokrasi," katanya.
BACA JUGA:
Adapun menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kapuas Hulu, sebanyak 1.100 warga di 10 kecamatan di daerah itu terdampak banjir per Minggu 14 Januari sore.
Banjir masih merendam 32 desa dan tiga kelurahan di 10 kecamatan di Kapuas Hulu.
Akibatnya 687 unit rumah yang ditempati 842 kepala keluarga (KK) dengan 1.100 jiwa terdampak, sementara sejumlah fasilitas umum seperti jalan, sekolah dan fasilitas kesehatan turut terendam banjir.
"Kondisi terkini debit air masih naik karena curah hujan tinggi. Beberapa langkah telah dilakukan termasuk penetapan status tanggap darurat bencana," kata Kepala BPBD Kapuas Hulu, Gunawan, di Putussibau, disitat Antara.