Bagikan:

JAKARTA - Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyinggung abuse of power yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Pilpres 2024. Tapi, partainya tetap bertahan karena mengutamakan ikatan emosional antar kader dan hingga memperkuat materi kepemimpinan.

Hal ini disampaikan Hasto dalam sidang terbuka promosi doktoral yang yang dilaksanakan di Universitas Indonesia (UI), Depok pada hari ini, Jumat, 18 Oktober.

“Guncangan terhadap pelembagaan partai terjadi pada Pilpres 2024 berupa abuse of power dan power behavior dengan karakternya authoritarian populism. Karakter ini lahir dari perpaduan feudalisme, populisme dan machiavellian yang digerakkan oleh ambisi kekuasaan,” kata Hasto dalam kegiatan itu.

Alih-alih menjadi sumber keteladanan, Hasto menyebut Jokowi sebagai inti dari ambisi kekuasaan. Sikap ini disebutnya memiliki banyak implikasi seperti kerusakan demokrasi, lemahnya supremasi hukum, dan penggunaan sumber daya negara dan alat-alat negara.

Dalam kesempatan itu, Hasto juga bicara soal cara partainya bertahan di tengah dinamika politik yang terjadi. Ia menggunakan sudut pandang kepemimpinan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, yakni mengadaptasi ideologi Pancasila guna mempersatukan partai dalam berbagai masalah dinamika politik tanah air.

“Daya rekat ideologi pada saat ini tampak dari proses kaderisasi melalui kesadaran ideologi kultur dan organisasi partai,” tegasnya.

Hasto menyimpulkan kepemimpinan Megawati memiliki pengaruh kuat terhadap ketahanan partai. Dia juga mengatakan kepemimpinan ketum partainya tersebut bersifat lentur dengan daya adaptasi untuk bertahan atau dan memulihkan diri dari berbagai goncangan dinamika politik.

“Kemampuan PDIP bertahan dalam menghadapi the triangle of authoritarian populism menjadikan PDIP sebagai model yang representatif bagi studi pelembagaan dan ketahanan partai. Megawati Soekarnoputri memiliki legasi sebagai tokoh pro-demokrasi, penjaga demokrasi dan konstitusi, serta tradisi kepemimpinan intelektual yang tumbuh dari pengalaman hidupnya yang sangat kompleks,” ujar Hasto.

Dalam sidang terbuka tersebut, Presiden ke-51 RI yang juga Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri turut menghadiri acara. Ia mengenakan kebaya merah didampingi putranya yang juga Ketua DPP PDIP Bidang UMKM, Ekonomi Kreatif dan Digital, Prananda Prabowo.

Kemudian, hadir pula sejumlah petinggi partai berlambang banteng moncong putih seperti, eks Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah, mantan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo serta Mahfud MD.