Bagikan:

JAKARTA - Misi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Afghanistan pada Hari Kamis menyerukan penyelidikan atas laporan adanya penembakan terhadap sekelompok besar migran Afghanistan di perbatasan Afghanistan-Iran.

Media Afghanistan termasuk Tolo News, mengutip para saksi, mengatakan lebih dari 200 migran Afghanistan yang memasuki Iran secara ilegal diserang di wilayah Iran, menyebabkan puluhan orang terbunuh dan terluka.

Tolo News mengutip organisasi hak asasi manusia Iran mengatakan penjaga perbatasan negara itu telah menyerang para migran.

Misi Bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa di Afghanistan (UNAMA) dalam sebuah pernyataan menyatakan "keprihatinan mendalam atas laporan yang mengganggu tentang sebuah insiden pada tanggal 14 hingga 15 Oktober di Provinsi Sistan, Distrik Sarbaz, wilayah perbatasan Kala Gan di Iran, dengan tuduhan sekelompok besar migran Afghanistan ditembaki, yang mengakibatkan kematian dan cedera," melansir Reuters 18 Oktober.

Pernyataan tersebut tidak menyebutkan siapa yang mungkin telah melakukan serangan yang dituduhkan tersebut.

UNAMA menyerukan penyelidikan "menyeluruh dan transparan" atas dugaan insiden tersebut, dengan menekankan bahwa hak-hak migran, pengungsi, dan pencari suaka dilindungi oleh hukum internasional.

Sementara itu, pihak berwenang Afghanistan tidak dapat mengonfirmasi insiden tersebut karena terjadi "di luar perbatasan Afghanistan," kata wakil juru bicara pemerintah Hamdullah Fitrat dalam sebuah pernyataan.

Ia mengatakan delegasi tingkat tinggi dengan pejabat dari kementerian dalam negeri, luar negeri dan pertahanan telah memulai penyelidikan dan akan menyerahkan laporan setelah fakta-faktanya jelas.

Terpisah, Duta Besar Iran untuk Afghanistan, Hassan Kazemi Qomi, membantah laporan tentang "kematian puluhan warga negara ilegal" dalam sebuah unggahan di X.

Diketahui, ribuan warga Afghanistan meninggalkan negara mereka pada tahun 2021, ketika Taliban mengambil alih kekuasaan setelah penarikan pasukan Barat yang dipimpin Amerika Serikat dari konflik selama 20 tahun.

Iran dan Pakistan merupakan rumah bagi jutaan migran Afghanistan, tetapi keduanya telah menindak tegas para pengungsi di dalam perbatasan mereka.