JAKARTA - Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengatakan Korea Selatan adalah negara asing dan tidak bersahabat, lapor media pemerintah KCNA pada Hari Jumat.
Pernyataan tersebut muncul sehari setelah KCNA mengatakan, majelis nasional Korea Utara telah mengubah konstitusi untuk menetapkan Korea Selatan sebagai "negara yang tidak bersahabat", sesuai dengan sumpah Pemimpin Kim untuk membatalkan penyatuan kedua Korea sebagai tujuan nasional.
Pemimpin Kim mengatakan, perubahan sifat aliansi Korea Selatan dan Amerika Serikat, dengan manuver militer mereka yang berbeda dan lebih maju menyoroti pentingnya penangkal nuklir Korea Utara yang lebih kuat, melansir Reuters 18 Oktober.
Mengenai peledakan jalur kereta api dan jalan raya oleh militer Korea Utara, Pemimpin Kim mengatakan hal itu berarti "tidak hanya penutupan fisik tetapi juga berakhirnya hubungan jahat dengan Seoul" serta "penghapusan sepenuhnya kesadaran yang tidak berguna tentang sesama warga negara dan ide reunifikasi yang tidak masuk akal."
Pekan lalu, Pyongyang telah mengatakan pihaknya akan memutus jalur antar-Korea secara keseluruhan dan lebih jauh lagi membentengi daerah-daerah di sisi perbatasannya, sebagai bagian dari dorongan untuk menerapkan sistem "dua negara" dan membatalkan tujuan unifikasi yang telah lama ada.
BACA JUGA:
KCNA menambahkan, Pemimpin Kim membuat pernyataan tersebut saat menginspeksi markas Korps ke-2 Tentara Korea Utara pada Hari Kamis.