Gunakan Kecerdasan Buatan untuk Mengukur, Korsel Sebut Berat Badan Pemimpin Korut Kim Jong-un Tembus 140 Kilogram
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un. (Sumber: KCNA)

Bagikan:

JAKARTA - Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un diyakini memiliki berat badan lebih dari 140 kg (308 pon) menurut perkiraan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), seorang anggota Parlemen Korea Selatan mengatakan pada Hari Rabu, dalam sebuah pernyataan yang mencerminkan ketertarikan terhadap kesehatan penguasa Korea Utara yang tertutup itu.

Kesehatan para pemimpin Korea Utara biasanya merupakan rahasia negara yang dijaga ketat, dan spekulasi tentang kondisi pemimpin saat ini, Kim, yang diyakini berusia 39 tahun, telah berulang kali muncul karena kebiasaannya merokok, kenaikan berat badan yang jelas dan riwayat keluarga dengan masalah kardiovaskular.

"Dia terlihat lelah dengan lingkaran hitam yang jelas di sekitar matanya saat tampil di depan umum pada tanggal 16 Mei, dan diperkirakan memiliki berat badan lebih dari 140 kilogram menurut analisis AI," ujar Yoo Sang-bum, anggota komite intelijen parlemen, kepada para wartawan setelah pengarahan dari Badan Intelijen Nasional, melansir Reuters 31 Mei.

Anggota parlemen tersebut mengatakan, Pemimpin Kim diyakini menderita gangguan tidur yang "parah", mengutip laporan intelijen bahwa Korea Utara telah secara intensif mengumpulkan informasi medis terbaru tentang pengobatan insomnia untuk pejabat tingginya.

Umum diketahui, media pemerintah Korea Utara yang dikontrol dengan ketat jarang menyebutkan kesehatan pemimpinnya. Namun pada Bulan Maret lalu, surat kabar Rodong Sinmun di Korea Utara mengatakan Pemimpin Kim bekerja hingga pukul 5 pagi, mengutip pernyataannya yang mengatakan bahwa ia terbiasa bekerja semalaman, kantor berita Korea Selatan, Yonhap, melaporkan.

Diketahui, Pemimpin Kim adalah pemimpin turun-temurun generasi ketiga yang berkuasa setelah ayahnya, Kim Jong Il, meninggal dunia pada tahun 2011 karena serangan jantung.

Sementara itu, badan mata-mata Korea Selatan memantau kemungkinan Kim jatuh ke dalam "lingkaran setan" ketergantungan yang meningkat terhadap alkohol dan nikotin, dan mengalami insomnia yang lebih buruk karena banyaknya rokok dan makanan ringan asing yang dikirim ke Korea Utara, sebut Yoo.

Pengarahan tersebut disampaikan beberapa jam setelah peluncuran satelit keenam Korea Utara berakhir dengan kegagalan, dengan pendorong dan muatannya jatuh ke laut.

Yoo mengatakan bahwa Kim Jong-un tampaknya telah mengamati peluncuran tersebut di lokasi.