JAKARTA - Pemerintah Amerika Serikat (AS) memperluas sanksi terhadap dua sektor energi Iran dalam upaya memotong pendapatan yang menurut AS digunakan Teheran untuk mendanai kelompok proksi dan memicu ketidakstabilan di kawasan.
Tindakan pada Jumat, 11 Oktober ini diambil sebagai respons atas serangan rudal Teheran terhadap Israel awal bulan ini, kata Departemen Keuangan dalam siaran pers dilansir CNN.
Hal ini terjadi ketika kawasan ini khawatir akan potensi kekacauan ketika Israel mempertimbangkan kemungkinan balasan atas serangan tersebut.
“Setelah serangan Iran pada 1 Oktober yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel, Amerika Serikat dengan jelas menyatakan bahwa kami akan menerapkan konsekuensi terhadap Iran atas tindakannya,” kata Menteri Luar Negeri Antony Blinken.
BACA JUGA:
“Untuk mencapai tujuan tersebut, hari ini kami mengambil langkah-langkah untuk memutuskan aliran pendapatan yang digunakan rezim Iran untuk mendanai program nuklir dan pengembangan rudalnya, mendukung proksi dan mitra teroris, serta melanggengkan konflik di seluruh Timur Tengah,” papar Blinken.
Hizbullah, yang menjadi target Israel di Lebanon, dan Hamas, yang dilawan Israel di Gaza, adalah dua anggota poros kelompok militan yang didanai oleh Iran, yang juga beroperasi di Irak, Suriah, dan Yaman.