JAKARTA - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi menegaskan pentingnya menjadikan "Bandung Spirit" (merujuk ke Semangat KTT Asia Afrika di Bandung tahun 1955) sebagai landasan utama bagi Negara-Negara Global South dalam mendorong perdamaian di Ukraina.
Pernyataan ini disampaikannya pada Pertemuan Tingkat Menteri Negara-Negara Global South, yang diselenggarakan di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB ke-79 di New York, Amerika Serikat, Hari Jumat.
Pertemuan ini mempertemukan berbagai perwakilan negara untuk mencari solusi damai atas konflik yang sedang berlangsung di Ukraina.
Dalam pidatonya Menlu RI menyoroti, Bandung Spirit, yang menekankan prinsip solidaritas, kerja sama, serta penghormatan terhadap kedaulatan dan integritas wilayah, tetap relevan dalam menghadapi tantangan global saat ini, termasuk konflik di Ukraina.
"Semangat Bandung harus menjadi pemandu bagi kita semua dalam menghormati kedaulatan negara dan menyelesaikan konflik melalui dialog, bukan kekerasan," ujar Menlu RI, dalam keterangan Kemlu RI 28 September.
Lebih lanjut Menlu RI menekankan, negara-negara Global South memiliki tanggung jawab moral untuk terus menjadi kekuatan positif dalam menjaga perdamaian dan stabilitas dunia.
"Global South harus selalu menjadi kekuatan yang mempromosikan solusi inklusif, bukan konfrontasi. Kita harus menjaga agar solidaritas dan kerja sama tetap menjadi landasan tindakan kita," tegas Menlu RI.
Dalam kesempatan itu Menlu RI juga mengingatkan, semakin lama konflik Ukraina berlanjut, semakin besar ancaman terhadap perdamaian dan keamanan internasional. Oleh karena itu, yang terpenting hukum internasional harus ditegakkan secara konsisten, bukan secara tebang pilih.
"Indonesia akan selalu berada di barisan kekuatan positif dan siap berkontribusi dalam upaya perdamaian," ungkap Menlu RI.
Menutup pernyataannya, Menlu RI mengajak seluruh negara untuk memperbarui komitmen terhadap tatanan dunia yang adil dan damai, sebagaimana yang telah ditegaskan di Konferensi Asia-Afrika di Bandung.
BACA JUGA:
"Mari kita terus menjaga Bandung Spirit, demi terwujudnya perdamaian global yang didasarkan pada solidaritas, kesetaraan dan keadilan," tutup Menlu RI.
Pertemuan tersebut mengadopsi Joint Communique para Menlu dan pejabat senior dari negara kunci the Global South seperti Indonesia, RRT, Brazil, Afrika Selatan, Mesir dan Turkiye terkait pentingnya mendorong de-eskalasi dan penyelesaian konflik Ukraina-Rusia secara damai.
Bandung Spirit yang menekankan prinsip solidaritas dan kemitraan bersama menjadi salah satu rujukan dalam Joint Communique tersebut.