Bagikan:

JAKARTA - Angkatan Laut AS mencegat serangan Houthi yang diluncurkan ke tiga kapal perangnya di Laut Merah.

Serangan pada Kamis, 26 September, menjadi salah satu serangan terbesar terhadap kapal perang AS yang beroperasi di Timur Tengah, kata salah satu pejabat.

Dilansir CNN, Jumat, 27 September, serangan tersebut diluncurkan dari kelompok pemberontak yang didukung Iran terhadap dua kapal perusak berpeluru kendali (USS Spruance dan USS Stockdale) dan kapal tempur pesisir (USS Indianapolis) saat mereka melakukan perjalanan ke utara melalui selat Bab el-Mandeb. Jalur ini menghubungkan Teluk Aden dengan Laut Merah.

Juru bicara militer Houthi Brigjen Jenderal Yehya Saree mengatakan kapal-kapal AS itu menjadi sasaran saat sedang dalam perjalanan.

Saree mengatakan serangan itu melibatkan total 23 proyektil, termasuk rudal balistik, rudal jelajah, dan drone, dan diluncurkan oleh Angkatan Laut, Angkatan Udara, dan Angkatan Rudal Houthi.

Saree menegaskan operasi tersebut menghasilkan “serangan langsung”, klaim yang ditolak oleh kedua pejabat AS tersebut.

Sejak dimulainya perang di Gaza, Houthi telah melakukan serangkaian serangan terhadap kapal perang AS dan kapal komersial yang mereka klaim terkait dengan Israel.

Pada Desember 2023, USS Carney menembak jatuh 14 drone Houthi yang menargetkan kapal perusak berpeluru kendali.  Ketika Carney kembali ke negaranya beberapa bulan kemudian, Panglima Angkatan Laut AS mengatakan kapal tersebut melakukan lebih banyak serangan musuh dibandingkan kapal lain sejak Perang Dunia II.

Kemudian pada Februari, rudal jelajah Houthi berada dalam jarak satu mil dari kapal perusak USS Gravely, memaksanya untuk menggunakan senjata pertahanan Gatling, yang dijuluki sebagai “garis pertahanan terakhir” Angkatan Laut.