Bagikan:

YOGYAKARTA - Bioenergi merupakan energi terbarukan yang masih berkembang di Indonesia. Seperti yang diketahui, energi fosil seakan-akan tidak terdeteksi lagi akibat kegiatan eksploitasi yang melebihi batas, oleh sebab itu kita harus memanfaatkannya secara bijak.

Sebab, bahan bakar fosil termasuk energi yang tidak dapat diperbarui. Akhir-akhir ini, sebagian besar kebutuhan rumah tangga, kendaraan, dan kebutuhan umum memanfaatkan energi fosil. Lantas bagaimana cara kerja bioenergi?

Dilansir dari laman Solarindustri.com, faktanya, energi fosil dihasilkan karena adanya proses alamiah berupa degradasi organisme yang prosesnya terjadi jutaan tahun yang lalu. Oleh karena itu, terdapat peluang kehabisan energi saat sumber bahan fosil yang baru tidak mampu digantikan secara cepat.

Ada berbagai jenis energi fosil, contohnya minyak bumi, batubara, dan gas alam. Saat ini, bioenergi terus dikembangkan agar dapat menjadi energi potensial untuk mengatasi segala permasalahan yang timbul karena penggunaan energi fosil.

Mengenal Bioenergi

Secara harfiah, kata “bioenergi” terdiri dari dua kata, yaitu bio dan energi. Bio mempunyai arti makhluk hidup, energi merupakan sesuatu yang dimanfaatkan untuk kelangsungan hidup manusia. Dengan demikian, bioenergi adalah energi terbarukan yang berasal dari sumber biologis dan memiliki nilai guna untuk kehidupan manusia. Lantas, mengapa energi tersebut tergolong sebagai energi terbarukan?

Sumber ini berasal dari zat organik atau hayati yang tentunya mudah didapatkan dan mempunyai variasi bermacam-macam. Energi ini dapat dijadikan sebagai energi alternatif ramah lingkungan untuk bahan bakar dan sumber listrik.

Adapun bioenergi yang berasal dari hayati yaitu biomassa. Indonesia termasuk negara kepulauan yang mempunyai tanah yang subur, dan biodiversitas yang melimpah. Bahan alam hayati yang tersedia melimpah ini membuka peluang untuk mengonversi dan mendayagunakan sumber energi alternatif yang lebih ramah lingkungan ketimbang energi fosil.

Ilustrasi bioenergi dari kotoran sapi. (Foto: Antara)

Cara Kerja Bioenergi

Energi biomassa menawarkan bermacam-macam metode untuk menggunakan potensinya, dengan masing-masing proses menawarkan keunggulan dan aplikasi yang berbeda. Di bawah ini adalah metode utama untuk memproduksi energi biomassa atau cara kerja bioenergi:

  • Gasifikasi: Biomassa ditransformasikan menjadi campuran gas (syngas) melalui reaksi suhu tinggi. Syngas dapat diproses lebih lanjut untuk memproduksi panas, listrik, atau biofuel.
  • Pembakaran Biomassa: Biomassa dibakar secara langsung, menghasilkan panas yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai aplikasi atau diubah menjadi listrik melalui turbin uap.
  • Pencernaan Anaerobik: Bahan limbah organik, misalnya kotoran hewan atau limbah, dipecah oleh bakteri dalam lingkungan bebas oksigen, menghasilkan biogas yang bisa digunakan untuk panas, listrik, atau ditingkatkan menjadi biometana.

Masing-masing proses pembangkitan energi biomassa ini memberikan peluang unik untuk produksi energi berkelanjutan dan memberikan peran penting dalam pengurangan emisi gas rumah kaca.

Perusahaan Bioenergi yang Ada di Indonesia

Indonesia sendiri sudah mulai menyadari manfaat pembangunan ketahanan energi dengan mendirikan industri bioenergi. Di bawah ini adalah contoh industri-industri bioenergi yang ada di Indonesia, antara lain:

  • Batara Elok Semesta Terpadu
  • Energi Unggul Persada
  • Bayas Fuels
  • Wilmar Bioenergi Indonesia
  • Sinarmas Bio Energy

Perseroan terbatas menjalin hubungan kerja sama dengan pemerintah dan pihak-pihak lainnya dalam upaya pengembangan dan penggunaan Bahan Bakar Nabati di Indonesia, khususnya dalam produksi biodiesel dan bioethanol. Perseroan terbatas ini tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan siap menciptakan energi yang unggul, berdaya guna untuk pasokan energi terbarukan di masa depan.

Demikianlah ulasan tentang cara kerja bioenergi. Kunjungi VOI.id untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.