JAKARTA - PT Pertamina (Persero) akan mengembangkan bioenergi sebagai tindaklanjut dari rekomendasi pertemuan B20 India.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, Pertamina akan memanfaatkan bahan bakar nabati seperti tebu, jagung, singkong dan sorgum untuk mengembangkan bioenergi.
“Nanti energi kita akan berbasis bioenergi, karena Indonesia ada banyak sumber daya. Di India saya bertemu dengan technology liaison untuk bioethanol dan limbahnya bisa diproses di perusahaan India, ini salah satu follow up yang akan kita kerja samakan,” ujarnya kepada media, Rabu 30 Agustus.
Menurut Nicke, pengembangan bioenergi memiliki banyak manfaat dalam mempercepat transisi energi.
“Bagi Pertamina, bioenergi bukan hanya mengurangi emisi saja tapi mengurangi ketergantungan impor dan menciptakan lapangan pekerjaan. Ketika perkebunan kita dorong, kita tambah menyerap banyak tenaga kerja,” imbuh Nicke.
Nicke menambahkan, untuk meningkatkan kemandirian energi ini, kita harus mengoptimalkan sumber daya alam yang dimiliki Indonesia.
“Baru namanya sustainable, the real sustainable energy itu sebetulnya kita memiliki sumber daya,” tegas Nicke.
BACA JUGA:
Sebagai Co-Chair Task Force Energy Climate Energy Sources Efficiency B20 India, Nicke memastikan agenda-agenda besar dalam rekomendasi B20 Bali dan India terus ditindakjuti.
Pertama, terkait energi yang lebih berkelanjutan, salah satunya adalah New & Renewable Energy.
Kedua, dalam menjalankan transisi energi harus adil dan terjangkau. Dan terakhir, sebagai negara berkembang seperti juga India dengan jumlah tenaga kerja yang banyak, oleh karena itu harus memastikan bahwa setiap orang memiliki akses ke energi yang bersih, modern dan terjangkau.
“Kita tidak mungkin mengerjakannya sendiri, setiap negara tidak mungkin mengerjakan sendiri, jadi global cooperation sangat penting. Pertamina sendiri sudah melakukan beberapa inisiatif dalam konteks global cooperation untuk transisi energi,” tandas Nicke.