Bagikan:

JAKARTA - PT Pertamina (Persero) memastikan pihaknya akan selalu mendukung langkah pemerintah dalam mencapai Nationally Determined Contributions (NDC) 2030 dan pencapaian Net Zero Emissions (NZE) 2060 melalui berbagai terobosan.

SVP Technology Innovation PT Pertamina (Persero), Oki Muraza mengatakan Pertamina mendorong penciptaan sentra ekonomi baru berbasis hijau melalui pembangunan energi biodiesel dan bioetanol.

Dikatakan Oki, saat ini Pertamina sudah mengimplementasikan Bioetanol E5 untuk bahan bakar Petralite hingga pengembangan Sustainable Aviation Fuel (SAF) atau Bioavtur Pertamina untuk pesawat terbang.

"Kita berusaha melahirkan banyak bahan bakar nabati dari biodiesel atau FAME yang sudah mencapai 35 persen," ujarnya dalam Energy Corner yang dikutip Selasa, 6 Agustus.

Terbaru, kata dia, Pertamina tengah mengembangkan bahan bakar nabati lainnya seperti bioetanol yang bisa diproduksi dari batang tumbuhan sorgum yang banyak ditemukan di Indonesia.

Oki bilang, dengan mengembangkan tumbuhan sorgum dapat membawa efek tambahan positif bagi sektor pertanian. Ia mencontoh, bulir tanaman sorgum bisa digunakan untuk menekan impor pangan . Asal tahu saja, jumlah impor gandum RI saat ini mencapai 9,6 juta ton. Sedangkan batang sorgum akan digunakan sebagai bahan baku bioetanol

"Bioetanolnya sudah demonstrasi selama GIIAS dan kita menggunakan kendaraan yang menggunakan bioetanol," imbuh Oki.

Terakhir, nantinya daun sorgum akan dimanfaatkan sebagai pakan ternak yang akan bermanfaat bagi sumber protein tambahan bagi masyarakat.

Lebih lanjut, Oki menyebut Pertamina tengah mengejar target akhir tahun penggunaan bahan bakar dari minyak jelantah yang dapat digunakan sebagai bhan bakar pesawat terbang.

"Yang sedang kita kejar adalah akhir tahun ini mau kejar sustainable aviation fuel (SAF) dari minyak goreng bekas yang berpotensi menyumbat saluran air jika dibuang, bisa dikumpulkan dan produksi SAF," pungkas dia.