Bagikan:

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, dan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan untuk meningkatkan kesiagaan.

Hal ini disampaikannya untuk menanggapi terjadinya aksi teror di Mabes Polri, Jakarta pada Rabu 31 Maret.

"Saya telah memerintahkan Kapolri, Panglima TNI, Kepala BIN untuk meningkatkan kewaspadaan. Saya tegaskan sekali lagi tidak ada tempat bagi terorisme di tanah air," kata Jokowi seperti dikutip dari akun YouTube Sekretariat Presiden, Kamis, 1 April.

Eks Gubernur DKI Jakarta ini juga berpesan kepada seluruh masyarakat untuk tetap tenang dan waspada. Jokowi berpesan, semua pihak harus menjaga persatuan dan bersatu melawan tindak terorisme.

"Saya minta seluruh masyarakat, di seluruh tanah air agar semuanya tetap tenang tapi juga waspada dan menjaga persatuan, dan kita semuanya bersatu melawan terorisme," tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, aksi teror yang terjadi di Mabes Polri Jakarta itu dilakukan oleh terduga teroris berinisial ZA. Perempuan berusia 25 tahun itu masuk ke Mabes Polri sekitar pukul 16.30 WIB.

Saat itu, dia berpura-pura bertanya mengenai posisi kantor Pos. Setelahnya dia kembali ke pos penjagaan. Tak berapa lama, ZA melepaskan enam tembakan ke arah petugas sebelum akhirnya dilumpuhkan.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebut ZA berideologi ISIS. Hal ini diketahui dari postingan terakhirnya di akun Instagram miliknya.

"Yang bersangkutan ini adalah tersangka atau pelaku lone wolf berideologi ISIS. Yang bersangkutan dengan postingan yang bersangkutan di sosial media," kata Jenderal Listyo Sigit kepada wartawan, Rabu, 31 Maret.

Dari penelusuran akun Instagram ZA, ditemukan postingan bendera ISIS. "Yang bersangkutan memiliki Instagram baru dibuat atau pun diposting 21 jam lalu, di mana di dalamnya ada bendera ISIS dan ada tulisan bagaimana perjuangan jihad," sambungnya.