Langkah Polri Berantas Terorisme di Indonesia, 23 Teroris Ditangkap di 3 Wilayah Indonesia
Personel kepolisian dengan rompi antipeluru dan senjata laras panjang berjaga di Mabes Polri, Jakarta, Rabu, 31 Maret. Muhammad Adimaja/Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Polri terus menangkap para terduga teroris di berbagai daerah pascainsiden bom bunuh diri di Makassar. Tercatat sudah 23 terduga teroris yang ditangkap di tiga wilayah.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan 3 daerah penangkapan para terduga teroris yakni, Makassar, Jakarta, dan Bima.

"Total sampai hari ini ada 23 orang dari 3 tempat tersebut dan ini akan terus kita kembangkan dan kita usut sampai tuntas," ucap Jenderal Listyo.

Listyo merinci, 23 terduga teroris itu paling banyak ditangkap di Makassar. Jumlahnya 13 orang.

Terakhir, Densus 88 Antiteror menangkap terduga teroris berinisial W. Dia otak kejahatan dari aksi bom bunuh diri.

“Satu orang inisial W adalah pelaku otak perakit bom. Ini sudah kita amankan,” ungkap Listyo.

Untuk para terduga teroris lainnya berinisial I, AS alias AR, SAS, MR, AA, R alias M, AN, dan MM. Sedangkan, untuk sisanya belum disampaikan identitasnya.

Kemudian, Densus 88 Antiteror juga memangkap terduga teroris di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Setidaknya ada 5 orang yang sudah ditangkap. Tapi sampai saat ini baru 4 terduga teroris yang dipaparkan identitasnya.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan empat terduga teroris yakni ZA, HH, AJ, dan BS. Mereka ditangkap di tempat berbeda.

Dua di antaranya di Mangga Dua, Jakarta Utara dan Cirendeu, Ciputat, Tanggerang Selatan. Keduanya merupakan rangkaian penangkapan terduga teroris di Jakarta dan Bekasi pada Senin, 29 Maret.

"Ada 4 yang ditangkap pertama ZA diamankan di Cikarang, saudara HH ini kita amankan di showroom di kediamannya sendiri di condet. Kemudian AJ ini diamankan di Cirendeu, Ciputat, dan BS di Mangga Dua Pademangan," ucap Yusri.

Yusri merinci, empat terduga teroris ini memiliki peran yang berbeda. Dalam penangkapan, kata Yusri juga diamankan bahan peledak.

"Perannya sudah disampaikan dan barang bukti yang berhasil diamankan termasuk HH sebagai motivator dan fasilitator dalam kelompok ini," kata Yusri.

Mengenai adanya kaitan kelompok ini dengan pelaku bom bunuh diri di Makassar, Yusri belum bisa memastikan, Sebab sampai saat ini pihaknya masih melakukan pendalaman.

"Untuk kaitan dengan Makassar sampai saat ini belum ada keterkaitan dengan mereka, ini masih didalami terus karena BB yang ditemukan banyak, di rumah ZA ada 5 bom aktif," kata Yusri.

Sedangkan untuk penangkapan di wilayah Bima, Nusa Tenggara Barat, Densus 88 Antiteror menangkap 5 terduga teroris. Mereka yakni, Y, BU alias Gozi, LA alias Guru Mudi, MU alias Abu Zahiroh, RAP alias Abu Ridho

Kabid Humas Polda NTB Kombes Artanto mengatakan, mereka ditangkap di lokasi dan waktu yang berbeda. Untuk terduga teroris berinisial Y ditangkap pada Senin, 29 Maret.

"Lokasinya (penangkapan Y) masih sama dengan penangkapan lainnya," kata dia.

Sementara untuk 4 terduga teroris lainnya ditangkap pada Minggu, 28 Maret. Keempatnya ditangkap juga di lokasi berbeda.

Terduga teroris BU alias Gozi yang juga mantan narapidana teroris ini ditangkap di Kelurahan Penatoi, Kecamatan Mpunda, Kota Bima, bersama dua anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD) lainnya, berinisi LA alias Guru Mudi dan MU alias Abu Zahiroh.

Kemudian RAP alias Abu Ridho yang ditangkap di lokasi berbeda, yakni di Kelurahan Nae, Kecamatan Rasanae Barat, Kota Bima.