Bagikan:

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan Kapolri Jenderal Idham Azis untuk membongkar jaringan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) sampai ke akarnya. Perintah ini disampaikan Jokowi pascakejadian teror di Sigi, Sulawesi Tengah yang menewaskan empat orang serta pembakaran terhadap enam rumah warga.

"Saya sudah memerintahkan kapolri mengusut tuntas jaringan pelaku dan membongkar jaringan itu sampai ke akarnya," kata Jokowi dalam video yang diunggah di akun YouTube Sekretariat Presiden, Senin, 30 November.

Jokowi juga memerintahkan Polri dan TNI untuk menjaga keamanan dan meningkatkan kewaspadaan usai peristiwa pembantaian satu keluarga tersebut. Sebab, Indonesia tak akan memberikan toleransi terhadap tindakan terorisme.

"Sekali lagi saya tegaskan tidak ada tempat di tanah air kita ini bagi terorisme," tegasnya.

Dia berpesan kepada masyarakat untuk tetap tenang dan menjaga persatuan sambil tetap waspada dengan tindak terorisme.

"Kepada seluruh masyarakat di seluruh pelosok tanah air untuk tetap tenang dan menjaga persatuan namun juga tetap waspada," pesan Jokowi.

"Kita harus bersatu melawan terorisme," imbuh dia.

Sebelumnya, Menko Polhukam Mahfud MD mengatakan pemerintah akan terus mengambil tindakan tegas terhadap kelompok ini melalui Satuan Tugas Operasi Tinombala. Satgas ini, sambungnya, telah diperintah untuk terus melalukan pengejaran dan pengepungan terhadap kelompok MIT.

"Pemerintah juga telah memerintahkan kepada aparat keamanan untuk memperkuat dan memperketat penjagaan serta pengamanan terhadap warga dari ancaman terorisme dan pihak yang ingin mengacau keamanan serta ketertiban di wilayah tersebut," tegasnya.

Eks Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini juga menegaskan peristiwa pembunuhan terhadap empat warga dan pembakaran rumah di Sigi, Sulawesi Tengah tidak berkaitan dengan suku dan agama.

Mahfud meminta, tindak kekerasan yang dilakukan oleh Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora tidak disangkutkan dengan agama tertentu.

"Peristiwa ini bukan perang suku apalagi agama. Peristiwa ini dilakukan oleh kelompok kejahatan yang bernama MIT yang dipimpin Ali Kalora dan tidak bisa disebut mewakili agama tertentu," kata Mahfud dalam konferensi pers di kantornya, Jalan Medan Merdeka Barat, Senin, 30 November.

Dia menegaskan, tindakan yang dilakukan oleh Ali Kalora, cs ini sebenarnya sebuah upaya untuk melakukan teror dan menciptakan suasana tidak kondusif yang berujung kekacauan serta perpecahan.

Tak hanya itu, guna memperkuat Satuan Tugas Tinombala yang saat ini sudah melakukan kerja mereka mengejar dan mengepung MIT pimpinan Ali Kalora, TNI juga akan memberangkatkan pasukan khusus mereka.

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan pasukan khusus ini akan menindak tegas para pelaku aksi terorisme yang dilakukan oleh kelompok ini. Adapun pasukan khusus tersebut bakal diberangkatkan pada Selasa, 1 Desember besok melalui Lanud Halim Perdanakusuma.

"TNI akan mendukung Polri, besok pagi akan diberangkatkan pasukan khusus dari Halim menuju ke Palu dan ditugaskan di Poso untuk memperkuat pasukan yang sudah ada sebelumnya di Poso," kata Hadi dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin, 30 November.

Belum diketahui berapa banyak pasukan yang akan dikirimkan oleh TNI. Pasukan ini dipastikan bakal mendukung operasi penangkapan yang sebelumnya sudah diberangkatkan secara bertahap.

Hadi berharap operasi ini akan berjalan lancar sehingga Ali Kalora, cs  bisa tertangkap dan segera diadili sesuai dengan kejahatan yang mereka lakukan. 

“Sehingga apa yang diharapkan oleh seluruh masyarakat Indonesia, bahwa kelompok MIT harus dikejar dan sampai dapat akan kami laksanakan,” tegasnya.

“Saya mohon doa agar operasi ini bisa berjalan dengan lancar, dukungan-dukungan untuk operasional sudah kita kirim secara bertahap, dengan dukungan operasional tersebut, saya yakin kelompok MIT yang melakukan kejahatan atas penduduk yang tidak berdosa segera tertangkap,” imbuh dia.