Bagikan:

JAKARTA - Calon Gubernur Jakarta nomor urut 01, Ridwan Kamil (RK) mengungkap alasan dirinya dan Suswono berziarah ke makam para tokoh Betawi di TPU Karet Bivak pada hari pertama kampanye Pilgub Jakarta 2024.

Diantaranya makam pejuang Betawi MH Thamrin, Ibu Negara Fatmawati, Komponis Ismail Marzuki, Budayawan Benyamin Sueb hingga Politisi Abraham Lunggana atau Haji Lulung.

Menurut RK, Mohammad Husni Thamrin atau MH Thamrin mengajarkan kepadanya untuk mencintai orang miskin, khususnya yang berada di kampung-kampung.

"Itulah kenapa inspirasi perbaikan kampung-kampung yang tidak semuanya dipindahkan cukup ditata akan menjadi program pasangan RIDO juga," ujar RK di TPU Karet Bivak, Rabu, 25 September.

Hal ini, lanjut RK, menjadi inspirasi pasangan RIDO dalam salah satu dari 70 program jika terpilih sebagai gubernur dan wagub Jakarta. Yakni, memberikan dana Rp200 juta di setiap rukun warga (RW).

"Kenapa di RW-RW kita akan memberikan dana Rp200 juta per tahun  buat RW, kemudian insentif gaji RT/RW kita naikan setinggi-tingginya, itu bagian agar pembangunan di wilayah kampung RW itu bisa dilaksanakan secara demokratis dan maksimal," sambungnya.

Selain itu, mantan Gubernur Jawa Barat itu juga belajar dari sosok Ibu Negara pertama Fatmawati Soekarno. RK bilang, ibunda dari Presiden ke-V RI Megawati Soekarnoputri itu merupakan wanita yang punya keteguhan hati.

"Kita belajar dari keteguhan dalam perjuangan di mana-mana supaya nilai keluarga itu menjadi sebuah nilai yang kita inginkan, warga Jakarta itu bahagia," ucapnya.

Kemudian dari Ismail Marzuki, kata RK, ia belajar agar warga Jakarta bisa disemangati dengan lagu-lagu dengan karya karya. Nantinya, RK-Suswono akan menghidupkan kembali kesenian Betawi di acara Car Free Night.

"Jadi nanti kita bikin lomba lagu juga tentang Jakarta, lomba lagu tentang Betawi dibikin di car free night. Nanti kita bikin acara budaya Lenong dihidupkan lagi, itu semata-mata penguatan," kata eks Walikota Bandung itu.

Terakhir, RK juga belajar dari sosok Haji Lulung yang merupakan tokoh Bamus Betawi. Kurator IKN itu belajar soal keorisinilan, terkait pemimpin apa adanya.

"Dan juga dari Haji Lulung kita belajar untuk selalu orisinil, selalu apa adanya. Jadi orang itu jujur apa adanya," pungkas RK.