JAKARTA — Pasangan Warsubi dan Salmanudin Yazid unggul signifikan dalam survei elektabilitas yang dilakukan oleh Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menjelang Pilkada Kabupaten Jombang 2024. Berdasarkan survei yang dilakukan pada 5-10 September 2024, pasangan penantang ini meraih 53,9% dukungan, jauh di atas pasangan petahana Mundjidah Wahab-Sumrambah yang hanya mendapat 23,9%. Sebanyak 22,2% responden belum menentukan pilihan.
Peneliti senior LSI Denny JA, Fadhli Fakhri Fauzan, menyebut hasil ini sebagai fenomena langka dalam politik lokal. "Selisih 30% antara penantang dan petahana adalah indikasi positif bagi Warsubi-Salmanudin Yazid. Ini jarang terjadi, terutama dalam konteks pertarungan dengan incumbent," ujar Fadhli dalam pemaparan hasil survei di Jakarta seperti yang diterima Jumat, 20 September.
Fadhli mengungkapkan bahwa elektabilitas tinggi pasangan Warsubi-Salmanudin Yazid didorong oleh dua faktor utama. Pertama, tingkat kesukaan masyarakat terhadap mereka mencapai 75,2%. Kedua, sebanyak 67,2% masyarakat Jombang menginginkan pemimpin baru yang dapat membawa perubahan.
"Ini menunjukkan bahwa masyarakat Jombang berharap pada sosok pemimpin yang berbeda, dan pasangan Warsubi-Salmanudin Yazid memenuhi ekspektasi itu," tambahnya.
Imam Fauzi Surahmat, koordinator wilayah LSI Denny JA untuk Jawa Timur, menambahkan bahwa hasil survei ini mencerminkan adanya perubahan signifikan dalam sentimen politik masyarakat Jombang. "Harapan akan pemimpin baru sangat kuat, dan ini menjadi kekuatan bagi Warsubi-Salmanudin Yazid dalam menghadapi pasangan petahana," katanya.
Survei LSI Denny JA ini dilakukan dengan metode multistage random sampling terhadap 440 responden, dengan margin of error ±4,8% dan tingkat kepercayaan 95%. Survei mencakup seluruh penduduk Jombang yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah, dengan pengumpulan data melalui wawancara tatap muka.
BACA JUGA:
Ardian Sopa, peneliti lain dari LSI Denny JA, menekankan bahwa harapan masyarakat untuk pemimpin baru, yang mencapai 67,2%, menjadi tantangan bagi petahana. "Masyarakat Jombang semakin kritis dan menginginkan perubahan nyata dalam tata kelola pemerintahan. Ini menjadi sinyal kuat bahwa incumbent harus lebih responsif terhadap aspirasi masyarakat," ujarnya.
Survei ini menjadi tolok ukur penting bagi dinamika politik Pilkada Jombang 2024. Meskipun Warsubi-Salmanudin Yazid unggul, masih ada ruang bagi perubahan, mengingat 22,2% responden belum menentukan pilihan.
Imam Fauzi Surahmat menekankan pentingnya kampanye efektif untuk kedua pasangan. "Masa kampanye yang dimulai pada 25 September nanti adalah waktu krusial untuk memperkuat dukungan dan menarik pemilih yang belum menentukan pilihan," tutupnya.
Dengan hasil survei ini, Pilkada Jombang 2024 tampak akan menjadi kontestasi yang menarik, dengan Warsubi-Salmanudin Yazid berada di posisi kuat dalam persaingan menuju kemenangan.