JAKARTA - Kapal perang Republik Indonesia (KRI) Marlin-877 dan kapal perang Filipina BRP Artemio Ricarte (PS37) berpatroli bersama di perairan perbatasan dua negara pada 5–14 September 2024.
Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) Komando Armada II TNI Angkatan Laut (AL) Kolonel Laut (P) Widyo Sasongko menjelaskan, kegiatan itu merupakan sesi ke-3 Patroli Terkoordinasi Filipina-Indonesia (Corpat Philindo) XXXVIII 2024.
Upacara pembukaan ini telah digelar di Pangkalan AL Filipina Felix Apolinario Kota Davao pada Selasa 9 September.
“Tujuan dibentuknya Komite Perbatasan itu untuk memastikan terselenggaranya operasi patroli perbatasan dan kegiatan lintas batas tradisional di wilayah perbatasan kedua negara, serta mempercepat permasalahan yang timbul di perbatasan,” kata Komandan Pangkalan Utama TNI AL (Danlantamal) VIII Manado Laksamana Pertama TNI May Franky Pasuna Sihombing saat upacara pembukaan, disitat Antara.
Dalam acara pembukaan itu, Danlantamal VIII Manado menjelaskan, patroli terkoordinasi itu merupakan kegiatan rutin yang digelar dua negara sebagai tindak lanjut atas Perjanjian Lintas Batas Negara RI-Filipina yang disepakati pada 1956.
Dalam perjanjian itu, dua negara menyepakati pembentukan Komite Perbatasan RI-Filipina.
BACA JUGA:
Dikutip dari laman resmi Dinas Penerangan TNI AL dijelaskan bahwa kegiatan Corpat Philindo XXXVIII-2024 Tahap ke-3 yang berlangsung bulan ini merupakan kelanjutan dari patroli terkoordinasi tahap ke-2 pada pekan terakhir Juni 2024.
Dalam kegiatan itu, AL Filipina mengerahkan kapal perang yang sama, yaitu BRP Artemio Ricarte (PS37) dan pesawat angkutnya NV394.
TNI AL dalam patroli terkoordinasi tahap kedua itu mengerahkan KRI Kakap-811, kapal perang yang berada di bawah kendali Gugus Keamanan Laut Komando Armada II.
Dalam rangkaian patroli itu, kapal perang dua negara juga latihan bersama di perairan perbatasan. Beberapa materi latihan mencakup latihan manuver (mannex), latihan komunikasi (commex), passing exercise, latihan bertukar isyarat semaphore exercise, latihan formasi untuk foto udara (photoex), dan sailing pass.
Dalam Corpat Philindo 2023, TNI AL dan AL Filipina juga menggelar patroli bersama di perairan perbatasan.
AL Filipina saat itu mengerahkan kapal dan pesawat yang sama pada tahun ini, sementara Indonesia mengerahkan KRI Tongkol-813.
Indonesia dan Filipina berbagi perbatasan laut di Laut Sulawesi dan Laut Sulu. Daerah perairan itu kerap menjadi tempat operasi kelompok perompak dan teroris Abu Sayyaf Group (ASG), serta rentan menjadi jalur penyelundupan barang dan manusia.
Oleh karena itu, dua negara rutin menggelar patroli terkoordinasi itu sepanjang tahun untuk bersama-sama menjaga perairan di perbatasan sekaligus meningkatkan interoperabilitas antara TNI AL dan Angkatan Laut Filipina.