Bagikan:

JAKARTA - Wakil Ketua Komisi I DPR dari Fraksi Gerindra, Sugiono, diisukan akan menjadi menteri luar negeri (menlu) dalam pemerintahan Prabowo-Gibran. Dalam rapat kerja bersama Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) yang digelar pada Kamis 12 September, Sugiono memimpin rapat tersebut.

Sugiono sendiri menampik isu akan menjadi menlu. Ia menyebut memimpin rapat dengan Kemenlu lantaran menggantikan Wakil Ketua Komisi I DPR, Teuku Riefky Harsya.

"Enggak, itu hanya kebetulan saja. Kemarin saya bertukar jadwal dengan Pak Teuku Riefky Harsa, karena seharusnya saya yang memimpin rapat, tetapi saya berhalangan. Hari ini saya yang memimpin, karena konteksnya dengan Kementerian Luar Negeri, biasanya Pak Riefky yang memimpin," ujar Sugiono di kompleks parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Kamis 12 September.

Selain itu, Sugiono juga menanggapi pernyataan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hasyim Djojohadikusumo yang menyebutkan bahwa alumni SMA Taruna Nusantara akan masuk dalam jajaran menteri di kabinet Prabowo-Gibran. Sugiono menegaskan bahwa tidak ada eksklusivisme dalam pemilihan menteri oleh Prabowo.

"Saya kira, kalau saat itu ada kepala sekolah lainnya, mereka juga mungkin akan disebut. Tidak ada eksklusivisme. Intinya, tantangan ke depan semakin besar dan kompleks," jelas Sugiono.

Lebih lanjut, Sugiono menekankan pemilihan menteri merupakan prerogatif Prabowo sebagai presiden periode 2024-2029. Ia optimistis Prabowo akan memilih menteri terbaik untuk menjalankan pemerintahan.

"Siapa pun yang akan menjadi menteri, dari manapun asalnya, saya yakin dalam upaya menyelesaikan masalah bangsa ini tidak akan ada batasan, baik alumni, kelompok, maupun partai. Ini adalah usaha bersama," pungkasnya.